DENPASAR, BALIPOST.com – Ekonomi Bali di awal 2024 diprediksi tumbuh 5 – 5,8 persen. Namun secara makro, ekonomi Bali akan tak menentu akibat tahun politik dan kebijakan kenaikan pajak di berbagai sektor. Hal itu diungkapkan pengamat ekonomi dari Unud, Profesor Ramantha saat acara Dialog Merah Putih,  Selasa 23 Januari 2024 di Warung Bali Coffee, Jalan Veteran 63A Denpasar.

Dia menyayangkan kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat dan pro pengusaha menaikkan pajak di tahun politik. Dengan alasan apapun, kebijakan itu belum tepat timingnya.

Baca juga:  Jangan Sekedar Jargon, Paslon Perlu Gunakan Bahasa Bali saat Debat Pilkada

Sementara pengamat ekonomi Viraguna Bagoes Oka mengatakan sesuai siklus 10 tahunan ekonomi nasional, mestinya ekonomi sudah berkembang sejak 2018. Namun menjadi antiklimaks akibat dilanda Covid-19 hingga ekonomi Bali minus 9 persen.

Lain lagi pendapat akademisi yang juga Wakil Rektor II Unwar, Dr. Putu Suyatna bahwa kekuatan ekonomi Bali berada di sektor UMKM. Jika ingin membuat ekonomi Bali stabil dan naik, sektor inilah yang fokus digarap pemerintah.

Baca juga:  UU Provinsi Bali Penguatan Hukum Pelestarian Subak

Diperlukan upaya pemerintah membangun ekosistem yang memajukan UMKM yang baik dan tangguh. Jika sudah tangguh jika pemerintah akan menaikkan pajak tak akan masalah. (Sueca/balipost)

BAGIKAN