Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (14/11/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan penerus ideologis Presiden RI Joko Widodo. Hal itu dikatakan Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah.

Hal ini menyusul hasil beberapa lembaga survei yang menyebutkan masih banyak kelompok belum menentukan pilihan atau undecided voter pada Pilpres 2024. Mereka yang undecided ini sebagian besar adalah pemilih Jokowi pada Pilpres 2019.

“Bagi Tim Pemenangan Ganjar Mahfud dan PDI Perjuangan menganggap penting untuk menjelaskan bahwa Ganjar dan Mahfud adalah satu-satunya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang secara ideologis dan gen politik sebagai penerus Jokowi,” kata Said dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (12/12).

Baca juga:  Dari Kasus COVID-19 Bali Tambah Banyak hingga Sukawan Beber Transferan Dana Investor

Menurut dia, Presiden Jokowi lahir, berproses dan tumbuh dalam rahim PDI Perjuangan. Said menyebutkan keseluruhan program kerakyatan Jokowi sejak di Surakarta, DKI Jakarta, dan dua periode menjadi presiden adalah buah pikiran dari simpatisan dan kader PDI Perjuangan. “Oleh karena itu pula PDI Perjuangan selama ini loyal memberikan dukungan penuh tanpa reserve atas program-program tersebut,” ujarnya.

Atas dasar latar belakang sejarah itulah, dia menilai tidak ada pihak lain yang berhak selain pasangan Ganjar-Mahfud dalam meneruskan program kerakyatan Jokowi. “Kalau ada pihak lain yang mencoba mengklaim mampu melakukan fabrikasi sebagai penerus Pak Jokowi, tentu saja yang bersangkutan tidak mengerti nyawa atau roh program tersebut, kemudian bagaimana menjalankannya,” jelas Said.

Baca juga:  Lewat Mode Busana, PDIP Gaet Pemilih Milenial

Said mencontohkan program pemberian makan siang gratis. Program itu jelas bukan karakter dasar program kerakyatan Jokowi. “Apalagi konon program tersebut akan mengambil anggaran dari program-program kerakyatan yang sudah ada. Ini contoh kecil narasi yang bisa kami utarakan bahwa program kerakyatan Pak Jokowi mengalami penyimpangan,” ucapnya.

Selain itu, dia menjelaskan bahwa konsep pemimpin blusukan, menangkap aspirasi dan pikiran rakyat yang selama ini dilakukan oleh Jokowi, hanya mampu dilakukan Ganjar Pranowo.

“Mari kita bandingkan, siapa calon presiden yang telah blusukan berkeliling Indonesia selain Ganjar Pranowo? Calon presiden yang menyatakan penerus Jokowi buktinya hanya sesekali saja bergerak menyapa rakyat, selebihnya malah banyak menggelar pertemuan-pertemuan terbatas kalangan elite,” ungkap Said.

Baca juga:  Penilaian Ganjar untuk Jokowi Bisa Jadi Pecutan

Program-program kerakyatan Presiden Jokowi akan terus dikonsolidasikan oleh Ganjar-Mahfud. Untuk itu, pihaknya akan menyempurnakan berbagai program kerakyatan seperti Kartu Indonesia, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja dalam wujud simplifikasi, yakni cukup satu kartu sakti yang berlaku untuk semua program kerakyatan yang selama ini berjalan baik membantu rakyat.

“Legasi program ini akan kami jaga dengan baik karena memang kemanfaatannya diterima baik oleh rakyat. Kami akan eskalasi ‘kan program-program ini untuk bisa menjangkau lebih banyak rakyat kita,” pungkasnya. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *