MANGUPURA, BALIPOST.com – Krematorium kini menjadi pilihan krama Bali untuk ngaben. Berbagai alasan memilih krematorium. Salah satunya jika jenazah mengidap penyakit menular dan alasan paling banyak adalah krama menganggap praktis, sehingga tak sedikit yang khawatir keberadaan krematorium mengikis budaya dan tradisi Bali.

Desa Adat Kerobokan, Kuta Utara, telah menyiapkan Perabuan Dharma Kerti Dalem Kerobokan untuk mewadahi kramanya agar tidak keluar dari desa adat. Keberadaan perabuan ini juga dibuka untuk masyarakat umum.

Baca juga:  Bangkitkan Budaya Literasi, Siswa Harus Diwajibkan Membaca

Tentu perabuan ini tidak seperti krematorium kebanyakan, melainkan tetap mengacu pada ala ayuning dewasa atau hari baik, tidak mengikis budaya yang ada.

Bendesa Adat Kerobokan, Anak Agung Putu Sutarja mengatakan perabuan Dharma Kerti Dalem Kerobokan ini dikelola oleh Prajuru dan Serati Pura Dalem. Untuk pelaksanaan upacara ngaben di perabuan pihaknya mengaku tetap menyesuaikan aturan dalam awig-awig di Desa Adat Kerobokan.

Baca juga:  Desa Adat Baluk Gelar Ngenteg Linggih Pura Dalem Setelah 30 Tahun

Krama Adat Kerobokan yang tak mampu jika akan melaksanakan upacara ngaben tidak dikenakan biaya. Asalkan dapat menunjukkan surat keterangan tidak mampu dari kelian banjar.

Kemudian di luar krama Adat Kerobokan juga dapat melaksanakan ngaben di perabuan. Upacara sampai ngelinggihang itu biayanya 38 juta rupiah. (Parwata/balipost)

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *