Gula Semut produksi Desa Adat Karya Sari. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Desa Adat Karya Sari, Kecamatan Pupuan, Tabanan juga ikut berupaya mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, dengan memberdayakan potensi yang menjadi keunggulannya. Desa dengan jumlah 406 KK adat tersebut selain mempertahankan budaya lokal yang mereka miliki, juga mempunyai potensi alam yang sungguh menakjubkan. Dikelilingi hamparan sawah dan terasering di perbukitan serta perkebunan menambah keindahan serta keasrian wewidangan desa adat setempat.

Bendesa Adat Karya Sari, I Ketut Witarsa mengatakan, konsep gotong royong serta nilai-nilai adi luhung budaya yang masih berakar sangat kuat di dalam kehidupan masyarakat Desa Adat Karya Sari menjadi semangat untuk terus mengembangkan desa adat setempat. Dimana, mata pencaharian warga didominasi sebagai petani maupun penggarap di lahan persawahan dan perkebunan kopi. Dan yang tak kalah menarik, Desa Adat Karya Sari dikenal sebagai sentra produksi gula aren.

Baca juga:  Pantai Yeh Gangga Mulai Ramai Pengunjung, Aturan Prokes Diperketat

Sebagai sentra produksi gula aren, para petani tidak kesulitan untuk melakukan pemasaran, lantaran mereka telah mempunyai pelanggan atau pengepul untuk memasarkan gula aren. Rasa legit dan kekhasannya tersendiri, gula aren desa adat karya sari sampai saat ini masih diminati oleh masayarakat. Tidak hanya menjadi komiditas andalan, potensi gula aren dan perkebunan di desa adat karya sari juga sebagai sumber kehidupan masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Gula kami murni tidak ada campuran apapun, kami utamakan kualitas,” jelasnya.

Baca juga:  Polisi Sita  15,36 Gram netto sabu dan 2 Butir Ekstasi Dari Jaringan Narkoba LP Kerobokan

Warga Desa Karyasari berharap gula merah murni buatan mereka dapat diakses masyarakat lebih luas lagi. Dimana warga telah memulai membuat gula merah sekotat tahun 2006 silam, yang tentunya potensi ini bisa menjadi tambahan sampingan warga desa dengan adanya lahan jaka (enau).

Untuk itu, demi meningkatkan dan mengembangkan potensi tersebut, pemerintah baik daerah maupun propinsi diharapkan bisa menfasilitasi dalam bentuk bantuan dana, pembinaan sumber daya manusia utamanya petani agar bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta pada bidang promosi untuk memperkenalkan keindahan alam yang tersembunyi yang terdapat di desa adat karya sari. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Lahan Penataan Besakih Dianggarkan Rp 70,5 Miliar
BAGIKAN