Sejumlah truk mengantre untuk masuk ke TPA Suwung, Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebakaran sampah di TPA Suwung belum terurai dengan tuntas. Namun, pembuangan sampah ke lokasi tersebut kini sudah bisa dilakukan.

Hanya saja, karena masih ada proses pendinginan dari Tim Damkar dan BPBD, pembuangan sampah dilakukan pada malam hari. Kondisi ini menyebabkan antrean armada pengangkut sampah di TPA Suwung mengular dan berhari-hari menunggu giliran masuk.

Armada menunggu jam buka TPA di pinggiran jalan menuju Serangan. Puluhan armada menunggu bisa masuk ke TPA. “Kami harus ngatre untuk bisa masuk ke TPA,” ujar salah seorang sopir armada pengangkut sampah swakelola dari Jimbaran, Badung, Jendik, Selasa (7/11).

Baca juga:  Angin Kencang Diakibatkan Siklon Tropis ‘’Blake’’

Jendik mengatakan  pihaknya sudah tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WITA. Namun, karena belum bisa masuk TPA untuk menurunkan sampah, dirinya bersama beberapa teman-teman pengangkut sampah harus menunggu di jalur menuju ke Serangan.

Karena terbatasnya armada yang bisa masuk ke TPA, pihaknya bisa mengantre berhari-hari. “Tidak bisa datang hari ini, turun sampah hari ini juga. Namun bisa dua atau tiga hari baru bisa turunkan sampah. Saya sudah mulai antre dari 5 hari lalu. Baru dapat masuk buang sampah sekali, dua hari lalu,” terangnya.

Kesempatan untuk dapat buang sampah ke dalam tidak tentu. “Sering saya balik kembali karena tidak dapat giliran buang sampah,” tuturnya.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 di Bali Masih Terus Bertambah, Hari Ini 4 Wilayah Melaporkan

Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Sampah, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Bali, Ni Made Armadi yang dikonfirmasi membenarnya jam buka TPA untuk pembuangan sampah masih dibatasi. Karena masih ada aktivitas tim pemadam di TPA. Selain itu, areal untuk membuang sampah juga tidak banyak.

Armadi mengatakan, areal yang bisa digunakan untuk membuang sampah, yakni di bagian timur. Sedangkan di sebelah barat masih ada aktivitas pendinginan. “Zona pembuangan kami buka di sebelah timur,” jelasnya.

Pemberian akses masuk untuk armada truk pengangkut sampah ini akibat sejumlah tempat alternatif yang digunakan untuk membuang sampah juga mengalami kendala. Seperti di Mandung, Tabanan dan juga Temesi, Gianyar. “Hasil rapat, untuk Denpasar dan Badung kami buka,” ujarnya.

Baca juga:  Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Lombok

Dikatakan, setiap hari hanya bisa masuk maksimal 120 armada. Pintu dibuka setelah aktivitas tim pemadam istirahat, yakni sekitar pukul 20.00 hingga pukul 22.00. Namun, armada yang sudah berada di dalam, bisa membuang sampah hingga pukul 24.00.

Terkait dengan areal yang terbakar, saat ini tinggal sedikit lagi. Diperkirakan hanya tinggal 10 persen saja, atau sekitar delapan are. (Asmara Putera/balipost)

 

BAGIKAN