Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. (BP/Antara)

SOLO, BALIPOST.com – PDIP meminta Gibran Rakabuming Raka undur diri dengan santun dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Sehingga tak ada penilaian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bermain di dua kaki. Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/10).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Rudyatmo meminta agar Gibran segera mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) ke DPC PDIP Kota Surakarta. “Lebih baik Mas Gibran dulu kan datang kelihatan muka di DPC, (seharusnya, red.) meninggalkan DPC kelihatan punggungnya,” katanya.

Baca juga:  Hadapi Pilbup Tabanan, Koster Ngaku Tidak Ada Kerisauan

Menurut dia, hal itu penting dilakukan agar jangan sampai ada penilaian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bermain di dua kaki. “Dengan harapan saya sampaikan ke Mas Gibran jangan sampai ada penilaian ketua umum saya bermain di dua kaki. Saya minta Mas Gibran dengan sangat dan santun,” katanya.

Ia mengatakan hal itu sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan Gibran kepada Megawati yang pernah merekomendasikan untuk maju pada Pemilihan Wali Kota Surakarta beberapa tahun lalu. “Kalau tahun 2019-2020 tidak diberi rekomendasi jadi wali kota kan tidak memenuhi syarat yang diputuskan oleh MK (Mahkamah Konstitusi), pernah jadi kepala daerah sehingga menghormati ketua umum yang pernah memberikan rekomendasi. Mohon hargai dan hormati dengan cara santun,” katanya.

Baca juga:  Kasus Omicron di Indonesia Kembali Bertambah

Sementara itu, terkait pendaftaran pasangan Prabowo-Gibran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mengikuti Pemilihan Presiden 2024, ia mengucapkan selamat kepada keduanya. “Saya selaku Ketua DPC PDIP Surakarta mengucapkan selamat ke Mas Gibran sudah mendaftar sebagai bacawapres. Doa saya mesti positif, selamat dan sukses,” katanya.

Ia menganggap hingga saat ini Gibran masih sahabatnya meski berbeda arah politik. “Saya lebih penting persahabatan dari jabatan sehingga Mas Gibran sudah bacawapres namun masih sahabat. Sama-sama ciptaan Tuhan tidak bermusuhan,” katanya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Penerbangan di Lombok dan Bali Normal
BAGIKAN