Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Di India sedang marak adanya penyebaran Virus Nipah. Namun, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali menyampaikan hingga saat ini tidak ada pengawasan khusus bagi wisatawan mancanegara (wisman) asal India yang datang ke Pulau Dewata.

Dikatakan Tjok Bagus, pihaknya masih menunggu arahan pusat. “Kita belum ada kekhususan untuk menanggulangi atau menangani wisatawan dari India semasih belum ada arahan dari Kemenparekraf RI, yang dasarnya itu adalah dari Kementerian Kesehatan RI, dab Kemenkes RI pun dasarnya WHO (World Health Organization),” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Jalan Raya Banyuatis-Seririt Jebol

Tjok Bagus menyampaikan bahwa selain terhadap wisman India, pengawasan khusus juga belum diterapkan di Bali, namun ia sudah berkoordinasi dengan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) untuk memonitor gejalanya.

Yang jelas, kata dia, hingga saat ini belum ada laporan paparan Virus Nipah di Bali. Apalagi, dari 30 rute internasional dengan 34 maskapai yang melayani penerbangan langsung dari dan ke Bali sejauh ini belum ada yang langsung dari India. Dispar Bali berharap virus tersebut tak sampai di Pulau Dewata.

“Di samping itu memang penerbangan langsung dari India tidak ada, hanya sampai ke Jakarta. Ya mudah-mudahan hal ini tidak berdampak ya karena Bali baru mulai tumbuh ini. Dan juga, India-nya nomor dua (tertinggi kunjungan) dan duitnya kencang juga,” ujar Tjok Bagus.

Baca juga:  Rumah di Belakang Pasar Umum Ludes Terbakar 

Ia menyebut, selama ini wisman India umumnya menempati hotel-hotel berbintang, mereka juga banyak mengeluarkan uang untuk berbelanja, dan terhitung sejak Januari-Agustus 2023 jumlah kunjungan dari negara tersebut mencapai 288.873 kunjungan.

Dispar Bali tak menampik bahwa kekhawatiran penyebaran Virus Nipah tentu ada, apalagi kabarnya beberapa maskapai penerbangan seperti Vistara dan IndiGo berminat untuk melakukan penerbangan langsung India-Bali, di tambah sektor pariwisata rentan terhadap isu.

Baca juga:  Rektor Unud Praperadilankan Kejati Bali

Namun, ia tak ingin gegabah dan menanti arahan dari sektor kesehatan, dan yang saat ini dapat dilakukan adalah mengimbau pelaku usaha pariwisata terutama yang bekerja di kawasan bandara agar waspada terhadap kesehatan masing-masing.

“Kalau memang dirasakan, tidak hanya untuk yang meng-handle wisatawan India tapi semua wisatawan asing. Ketika kita kurang enak badan ya kita pakai masker, itu standar protokol kesehatan. Kalau bisa bila perlu kita tidak perlu handle tamu dulu kalau memang kita sedang tidak enak badan,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN