BPBD Buleleng melakukan suplai air bersih. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kabupaten Buleleng masuk zona merah kekeringan pada bulan September ini. Bahkan dari peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG, wilayah buleleng tidak pernah terjadi hujan dalam kurun waktu 30 hari.

BPBD bersama sejumlah instansi pun mulai menyiapkan sejumlah mobil tangki, untuk membantu masyarakat yang kesulitan mengakses air bersih. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi ditemui Senin (11/9) mengatakan, berdasarkan laporan dari BMKG peringatan dini kekeringan itu ada di wilayah Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Seririt, Sukasada dan Tejakula.

Baca juga:  Sudi Silalahi, Mensesneg Era SBY Tutup Usia

Bahkan dalam peringatan tersebut, Buleleng masuk dalam peta merah atau status awas yang artinya hujan diprediksi tidak akan turun paling singkat selama 61 hari ke depan. Atas peringatan tersebut, Ariadi pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada.

Sebab kekeringan ini menyebabkan debit air bersih menurun, serta berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, ia pun mengimbau agar masyarakat lebih efisien dalam menggunakan air bersih, tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan.

Baca juga:  Kedepankan Konten Kearifan Lokal, KPI Apresiasi Bali TV

Selain itu pihaknya telah menyiapkan mobil tangki berkapasitas 10 ribu liter untuk membantu suplai air bersih ke desa-desa, bekerja sama dengan sejumlah instansi. Dengan rincian milik BPBD Buleleng sebanyak satu unit, Perumda Tirta Hita Buleleng dua unit, PMI Buleleng satu unit, serta mobil tangki dari TNI-Polri.

Sejauh ini permintaan bantuan air bersih sudah dilakukan di beberapa desa, seperti Desa Kaliasem dan Selat. Namun intensitasnya belum terlalu tinggi. Artinya permintaan air bersih hanya terjadi di satu banjar, dan pengirimannya hanya dilakukan dua hari sekali.

Baca juga:  Awas Rabies! Belasan Desa di Klungkung Ini Jadi Zona Merah

“Kalau kekeringannya terjadi sampai November, kemungkinan akan lebih banyak lagi desa yang memohon bantuan suplai air bersih. Kami akan pantau terus perkembangan cuaca, semoga kekeringan tidak terjadi dalam waktu yang lama. Apabila ada masyarakat yang kesulitan air bersih, kami siap membantu,” tandasnya. (Komang Yudha/balipost)

BAGIKAN