Sertijab Gubernur Bali Masa Bakti 2018-2023, Wayan Koster kepada Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, dihadiri langsung oleh Mendagri Tito Karnavian, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat (8/9). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian menghadiri acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Gubernur Bali Masa Bakti 2018-2023, Wayan Koster kepada Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, yang dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat (8/9).

Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian menyebut konsep pembangunan yang dibuat Bali Masa Bakti 2018-2023 Wayan Koster sudah sangat baik, tertata dan sistematis. “Teruskan dan eksekusi konsep-konsep itu agar menjadi kenyataan selama setahun ini. Jangan membuat kebijakan yang jauh berbeda dengan konsep pembangunan Bali yang sudah dibuat oleh Bapak Wayan Koster. Karena konsep beliau sudah sistematis, terencana, detail dan ‘clear’. Jadi tugas Pak Mahendra (Pj Gubernur Bali, red) ialah mengerjakan apa yang sudah dikerjakan oleh Gubernur, Wayan Koster,” tegas Mendagri.

Baca juga:  Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih Bukti Terbangunnya Tatanan Bali Era Baru

Di sisi lain, Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya memberikan apresiasi atas berbagai capaian pembangunan Bali tahun 2018- 2023. “Saya mengapresiasi atas berbagai capaian pembangunan Bali, di bawah kepemimpinan Bapak Wayan Koster, sebagai Gubernur Bali periode 2018- 2023, didampingi Bapak Cok Ace, Wakil Gubernur yang telah meletakkan pondasi kuat Pembangunan Bali yang ditandai dengan 44 tonggak penanda peradaban Bali Era baru,” katanya.

Pj Gubernur Mahendra Jaya, mengatakan akan melaksanakan delapan arahan Presiden RI, Joko Widodo kepada Kepala Daerah pada awal tahun 2023 lalu. Seperti, mengendalikan inflasi, menurunkan kemiskinan ekstrem, hingga menurunkan stunting. Untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting di Bali, Pj Gubernur Mahendra Jaya, salah satunya akan menggunakan strategi ‘Ngerombo’. ‘Ngerombo’ atau mengeroyok alias gotong royong dengan melibatkan filantropis, orang tua asuh dan stakeholder lainnya.

Baca juga:  Keberhasilan Gubernur Koster Mesti Diapresiasi Objektif Krama Bali

Ia berharap dengan pola gotong royong ‘Ngerombo’ yang menjadi kearifan lokal Bali, maka masalah-masalah di Bali dapat terselesaikan dan menyempurnakan apa yang sudah dikerjakan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018-2023. “Gubernur pada masanya (periode 2018-2023, red) telah meletakkan pondasi pembangunan yang kuat untuk kepentingan masyarakat Bali. Untuk itu saya berkomitmen untuk menjaga, melanjutkan dan memperkuat untuk Bali,” tegasnya.

Untuk itu, ia pun menyampaikan harapan selama mengemban tugas ke depan. Salah satunya sinergi yang baik antara Bupati/Walikota, Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, Forkompinda hingga tokoh masyarakat, adat dan agama dalam menjaga stabilitas Bali.

Baca juga:  Dugaan Pelanggaran Wakil Ketua KPK Dilanjutkan ke Sidang Etik

Selain itu, ia pun mengajak semua lapisan untuk bijak bermedsos, mengingat sebentar lagi akan memasuki tahun politik. “Kemajuan Bali adalah keinginan kita bersama, maka komitmen untuk bekerja sama menjadi kunci untuk mewujudkannya,” tandasnya.

Tampak hadir pada acara Sertijab tersebut Bupati/Walikota se-Bali, jajaran Forkopimda dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *