Desa Adat Gesing, Kecamatan Banjar, Buleleng akan melaksanakan pengabenan massal pada 8 September. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Desa Adat Gesing, Kecamatan Banjar, Buleleng akan melaksanakan pengabenan massal pada 8 September mendatang. Kegiatan lima tahunan ini juga dirangkai dengan matatah massal, nyekah, ngelangkir dan ngerapuh. Berbagai persiapan pun tengah dilakukan oleh krama desa adat setempat. Pembangunan tetaring hingga pembuatan banten dilaksanakan secara gotong royong oleh krama Desa Adat Gesing.

Bandesa Adat Gesing, Made Suartika, mengungkapkan ngaben massal yang rutin dilaksanakan setiap lima tahun ini diawali dengan prosesi matur piuning, dilanjutkan dengan pembangunan tetaring dan sarana pendukung lainnya. Sedangkan, untuk prosesi mungkah ke setra dilaksanakan pada Kamis (7/9), kemudian puncak karya ngaben massal yakni pada Jumat (8/9) mendatang.

Baca juga:  Desa Adat Gianyar akan Gelar Upacara Tawur Agung Kasanga

Dari data panitia ngaben massal kali ini diikuti 18 sawa. Sedangkan untuk matatah massal diikuti sebanyak 39 pamilet, untuk ngerapuh diikuti 39 orang. Proses pengabenan kali ini merupakan program rutin lima tahunan. Lanjut Suartika, krama desa adat secara gotong royong urunan untuk menyukseskan pengabenan kali ini.

“Kalau menyambut pengabenan kali ini, krama kami sangat antusias. Mereka sudah mulai ngayah secara gotong royong, mempersiapkan sarana upakara dan upacara yang akan dipusatkan di Balai Desa,” jelasnya.

Baca juga:  Petani Buleleng Hasilkan 10.534 Ton Gabah

Suartika menambahkan, prosesi pengabenan di Desa Adat Gesing ini tergolong unik. Jika dibandingkan dengan kawasan lainnya, pengabenan di Desa Gesing tidak menggunakan sarana Wadah atau bade. Selain itu, tidak adanya petulangan atau lembu dalam pengabenan ini. Bahkan waktu pengabenan pun tergolong singkat. Sesuai kesepakatan krama, senggang waktu dari mungkah hingga puncak pengabenan hanya sehari.

“Ini merupakan tradisi sejak dulu. Biasanya kalau daerah lain, bisa seminggu atau dua minggu mempersiapkan pengabenan hingga palebon,” terangnya.

Suartika menambahkan pengabenan massal kali ini, selain untuk meringankan beban krama, juga dipercaya mempererat rasa persaudaraan dan persatuan krama di Desa Gesing sendiri. Ke depan pihaknya sedang merancang tabungan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) bagaimana agar masyarakat bisa membuat tabungan khusus untuk tabungan Pitra Yadnya. Inovasi ini dibuat agar krama desa tidak memikirkan biaya saat pelaksanaan pengabenan massal di tahun–tahun berikutnya.

Baca juga:  Gelar Rakernas, Ikatan Alumni ITB Bedah Pemikiran Visioner Gubernur Koster

“Saat ini kita sedang merancang tabungan khusus di LPD. Bagaimana ke depan warga kami tidak merasa terbebani dengan peturunan saat pelaksanaan pengabenan massal,” tutupnya. (Komang Yudha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *