Tim bulu tangkis Pra PON Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tim bulu tangkis Bali harus puas hanya meloloskan nomor perorangan putri, dalam Pra PON, Wilayah III (Bali, Banten, Jateng, DIY), di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 19-21 Agustus. Padahal, PON sebelumnya di Papua 2021, Bali merebut tiket perorangan termasuk beregu putra dan putri.

Ketua Umum Pengprov PBVSI Wayan Winurjaya, yang dikontak, Selasa (22/8), menjelaskan, Bali masuk grup berat sebab harus meladeni tim dari Jawa. Alhasil, Banten meloloskan tim putra, serta Jateng dan DIY meloloskan perorangan dan beregu putra-putri.

“Ya…kami akui berat perjuangan pebulu tangkis Bali, hasil ini pun kami syukuri, mengingat Banten yang tangguh juga cuma meloloskan tim putra,” ujar Winurjaya.

Baca juga:  Ribuan Masyarakat Buleleng Antusias Bersama Gubernur Koster Ikuti Acara Creative Fun Walk

Ia mengisahkan, PON XX/2021 di Papua Bali menyumbang 2 perunggu di nomor beregu putri, dan campuran (mix) Komang Triadnya/Ayu Garry Luna Maharani, serta medali perak dipersembahkan Komang Ayu Cahya Dewi. “Komang Ayu Cahya pertama kali dan terakhir tampil di PON Papua. Apalagi, atlet pelatnas tak boleh berlaga pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut,” tegas Winurjaya.

Gara-gara pembatasan usia, pebulu tangkis cukup sekali bertanding di PON. Meskipun usianya masih layak berkarier, tetapi sebagian terpaksa memutuskan beralih profesi menjadi wasit, juri, atau pelatih sampai ke luar negeri.

Baca juga:  Gubernur Tak Akan Lepas Aset di Bali Hyatt

Dicontohkan, Made Pranita Sulistya Devi kini menjadi pelatih di Qatar, walaupun umurnya masih potensi berkarier sebagai atlet. Untuk itu, pihaknya bakal mengusulkan agar pebulu tangkis diberi kesempatan beberapa kali tampil di PON. “Kami akan mengusulkan dalam Mukernas PBSI, akhir tahun, utamanya menyangkut pembatasan usia atlet Pra PON, supaya dikaji ulang,” ucapnya.

Terkait hasil Pra PON, Bali menurunkan atlet putra (7) dan putri (7), yang hanya meloloskan perorangan, cukup diperkuat tiga pebulu tangkis, yang turun di tunggal dan ganda putri. Sementara berdasarkan grafik di Pra PON, prestasi yang paling gemilang ditorehkan I Kadek Dhinda Amartya Pratiwi.

Baca juga:  Perseden Lawan Persebi dan Malaka di Liga 3 Regional Bali-Nusra

Atlet dari klub Poker Kerobokan, Badung, kelahiran 13 Juni 2006 ini, berpeluang masuk skuad tim PON. “Tugas PBSI Bali dituntut rutin menerjunkan atlet ke berbagai event nasional. Tujuannya, agar mereka tidak kaget saat bertarung di PON,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *