Pebulu tangkis Indonesia Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi saat menghadapi wakil Malaysia Wong Ling Ching pada perempat final SEA Games 2025 di Gymnasium Thammasat University, Pathum Thani, Jumat (12/12). (BP/HO-PBSI)

JAKARTA, BALIPOST.com – Langkah Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi di SEA Games 2025 memang harus terhenti lebih cepat dari yang diharapkan. Namun bagi pebulu tangkis muda Indonesia asal Bali itu, debut di ajang multievent terbesar Asia Tenggara justru menjadi pengalaman berharga yang akan membentuk perjalanan kariernya ke depan.

Tampil untuk pertama kalinya di SEA Games, Dhinda harus mengakui keunggulan wakil Malaysia Wong Ling Ching pada babak perempat final tunggal putri. Bermain di Gymnasium Thammasat University, Pathum Thani, Jumat (12/12), Dhinda menyerah dua gim langsung dengan skor 11-21, 17-21.

Baca juga:  Dilema Regenerasi Atlet Bulu Tangkis Indonesia

Dhinda mengakui, lawan tampil jauh lebih agresif dibanding pertemuan mereka tahun lalu, yang kala itu berhasil ia menangkan lewat pertarungan rubber game. Peningkatan signifikan dari lawannya membuat Dhinda berada dalam tekanan hampir sepanjang pertandingan.

“Tahun lalu saya sudah pernah bertemu dan menang rubber, tapi memang tahun ini dia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Saya sudah mengantisipasi, tapi permainannya sangat menyerang, jadi saya terus tertekan dari awal sampai akhir,” ujar Dhinda dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  PKB Masih Miliki Magnet Kuat

Strategi untuk memperlambat tempo lewat reli panjang pun tak berjalan sesuai rencana. Wong mampu meladeni sekaligus mengontrol ritme permainan, membuat Dhinda kesulitan keluar dari tekanan.

“Saat mencoba bermain reli pun, dia bisa meladeni dan terus mengontrol pertandingan,” tambahnya.

Kekalahan ini sekaligus memupus harapan Dhinda untuk meraih medali pada penampilan perdananya di SEA Games. Meski demikian, pebulu tangkis asal Bali tersebut memilih melihat kegagalan ini sebagai pijakan penting menuju masa depan.

“Memang sangat disayangkan karena seharusnya ada peluang medali. Tapi SEA Games pertama ini saya jadikan pelajaran dan pengalaman yang sangat baik. Saya bisa melihat perkembangan lawan-lawan saya dan tahu apa yang harus saya perbaiki,” kata Dhinda.

Baca juga:  Lagi, Satgas TPPO Polres Bandara Gagalkan Keberangkatan Sejumlah WNI

Evaluasi pun langsung ia sampaikan. Dhinda menilai peningkatan fisik menjadi pekerjaan rumah utama agar mampu bersaing di level tertinggi.

“Saya harus menguatkan ketahanan, kekuatan kaki, dan power tangan. Mengandalkan reli saja tidak cukup. Target saya, tahun depan bisa meraih lebih banyak prestasi,” tegasnya. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN