Kondisi air baku di SPAM Petanu dan SPAM Penet yang keruh, sehingga berdampak pada pelanggan PDAM Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan yang mengguyur Bali dua hari terakhir ini berdampak pada Perumda Air Tirta Sewakadarma (PDAM) Denpasar. Pasalnya, dua sumber air permukaan, yakni Tukad Petanu dan Tukad Penet, airnya keruh dan berakibat stop produksinya SPAM di dua lokasi.

Kabag Distribusi Perumda Air Tirta Sewakadharma, Nengah Sudarta dikonfirmasi, Minggu (2/7) mengatakan, wilayah yang mengalami gangguan produksi adalah kawasan Denpasar Barat bagian selatan. “Ada wilayah Jalan Gunung Guntur, Gunung Sanghyang dan wilayah Denpasar Barat bagian selatan. Kalau yang bagian utara masih aman,” kata Nengah Sudarta.

Baca juga:  Bantu Pelaku Pariwisata Setahun ke Depan, Ini Permintaan Gubernur Koster ke Pusat

Ia mengatakan gangguan tersebut dikarenakan adanya stop produksi dari Regional SPAM Penet Provinsi Bali. Hal ini merupakan dampak dari hujan yang membuat arus Sungai Penet yang besar dan deras serta keruh sehingga menyebabkan stop produksi.

Stop produksi tersebut mulai Minggu, 2 Juli 2023 pukul 09.30 WITA. Dampaknya beberapa wilayah di kawasan Desa Padang Sambian Kelod, Desa Tegal Kertha, Desa Tegal Harum, dan Kelurahan Padangsambian mengalami gangguan pengaliran.

Baca juga:  Bali Berkepentingan 10 Cabor Dipertandingkan

Selain itu, pengolahan air di SPAM Regional Petanu juga mengalami gangguan. Hal tersebut, diakibatkan oleh bendung karet tidak dapat dipompa (kempes) yang menyebabkan air baku tidak dapat dibendung, karena arus sungai Petanu besar dan deras.

Sehingga untuk sementara SPAM Petanu juga stop produksi sejak Minggu pukul 09.40 WITA. Dengan adanya stop produksi ini, pelanggan di wilayah Serangan dan sekitarnya, Suwung Kauh dan sekitarnya, serta Benoa dan sekitarnya mengalami gangguan.

Baca juga:  Median di Gatsu Barat Jebol, Arus Lalin Dialihkan

Nengah Sudarta menambahkan, untuk pengolahan air yang dilakukan oleh Perumda masih berjalan lancar. “Kalau untuk produksi kami masih normal seperti di IPA Belusung dan IPA Waribang masih beroperasi, sehingga wilayah lain pengalirannya lancar,” katanya.

Dengan kondisi cuaca belakangan ini, pihaknya meminta masyarakat untuk menyiapkan penampungan air. Selain itu, jika membutuhkan air bisa menghubungi Perumda dan akan didistribusikan air dengan menggunakan mobil tangki. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN