Warga Nusa Penida saat hadir dalam pembagian paket makanan olahan berbahan dasar ikan untuk cegah stunting. (BP/Dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Wilayah Kepulauan Nusa Penida menjadi penyumbang angka terbanyak dalam statistik penderita stunting di Klungkung. Banyak pihak heran dengan situasi ini, mengingat Nusa Penida dalam beberapa tahun terakhir, mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata. Sehingga berbagai upaya pun dilakukan di Nusa Penida untuk terus menurunkan angka stunting.

Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno 2023, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menggelar kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, yang dipusatkan di balai Desa Kutampi Kaler Kecamatan Nusa Penida, Selasa (27/6), guna menekan angka stunting di Nusa Penida. Kegiatan diisi dengan penyerahan secara simbolis paket makanan olahan berbahan dasar ikan kepada sejumlah warga yang didominasi oleh anak-anak.

Baca juga:  KM Naga Mas Perkasa Kandas di Nusa Penida

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta pada kesempatan itu, mengatakan angka stunting di Kabupaten Klungkung sudah turun dari 19% menjadi 7% . Namun menurutnya angka tersebut masih tinggi. Dan angka paling banyak disumbangkan dari wilayah Kecamatan Nusa Penida. Pihaknya pun mempertanyakan mengapa Nusa Penida bisa sebagai penyumbang angka stunting paling tinggi. Padahal Nusa Penida telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik akibat perkembangan sektor pariwisata.

Baca juga:  Kasus Dugaan Penyalahgunaan Dana PKB, DPRD Klungkung Minta Usut Pemanfaatan CSR

“Angka stunting masih tinggi di Nusa Penida, ini mungkin disebabkan kesibukan para orang tua yang tinggi karena bekerja di sektor pariwisata,” katanya.

Menurut dia, Nusa Penida memiliki potensi laut yang besar, namun karena kesibukan warga dibidang pariwisata mengakibatkan banyak warga justru mencari hal instan dalam memberikan asupan kepada anak. Disinilah menurut Bupati Suwirta melihat kurangnya peran para orang tua terutama para ibu-ibu dalam menjaga asupan gizi anak-anak. Dia meminta jangan terlalu memberikan makanan yang instan, namun supaya lebih memprioritaskan pada makanan olahan ikan.

Baca juga:  Di Bali, Angka Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi Selama 2022

“Demikian juga para penjual makanan supaya lebih banyak menjual olahan Ikan karena ikan mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan , kecerdasan dan pertumbuhan,” ujar Bupati Suwirta.

Sementara itu, Ketua panitia kegiatan Gemarikan Ni Kadek Candrawati mengatakan kegiatan ini menyasar 200 orang yang terdiri dari anak usia 0 s/d 59 bulan, para ibu hamil dan ibu menyusui. Mereka berasal dari Desa Kutampi Kaler, Desa Ped Desa Pejukutan. Pihaknya berharap upaya ini terus mampu menekan angka stunting yang masih tinggi di Nusa Penida. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *