Kerusakan Sejumah Pelinggih di Desa Adat Pegadungan Kecamatan Sukasada. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Gempa Tektonik mengguncang Kawasan Kabupaten Buleleng pada Rabu dini hari (24/5). Gempa yang berpusat pada koordinat 8,15° LS; 115,27° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km Tenggara Buleleng, Bali pada kedalaman 10 km sempat membuat kepanikan warga. Di samping itu pula, sejumlah Pelinggih di Pura Desa dan Pura Bukit Desa Adat Pegadungan Kecamatan Sukasada mengalami kerusakan.

Ditemui di Pura Desa setempat, Kelian Adat Desa Pegadungan I Nengah Budana menjelaskan kejadian itu pertama kali diketahui oleh warga yang akan melaksanakan persembahyangan di Pura Desa, bertepatan dengan Hari Suci Pagerwesi Rabu ( 24/5) pagi. “Warga yang mengetahui kejadian tersebut, langsung melaporkan ke pihak desa. Kebetulan tadi pagi warga kami akan melakukan kegiatan sembahyang serangkaian Hari Raya Pagerwesi,” ungkapnya.

Baca juga:  Kunker dengan Panglima TNI, Ini Kata Kapolri Soal Isoter COVID-19 di Bali

Akibat gempa tersebut, sejumlah pelinggih seperti, Pelinggih Surya, Meru tumpang lima, Dewayu dan Gedong mengalami kerusakan ringan pada bagian atas. “Kebetulan dua pura ini lokasinya berseberangan, kalau di Pura Desa Pelinggih Surya sama Meru Tumpang Lima. Sedangkan kalau di Pura Bukit, Pelinggih Dewayu sama Gedongnya. Rata-rata pelinggih ini mengalami kerusakan skala ringan, pada bagian atasnya,” jelasnya.

Budana menambahkan, kejadian rusaknya pelinggih ini bukan kali pertama. Melainkan sebelumnya pada tahun 2018 sempat terjadi hal serupa,dengan kerusakan yang lebih parah. “Pada saat gempa mengguncang Lombok beberapa tahun lalu, pelinggih-pelinggih ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Tahun juga mengalami hal serupa, padahal pelinggih-peinggih ini baru selesai direnovasi,” imbuhnya.

Baca juga:  Disidak, Empat Usaha di Tabanan Kedapatan Gunakan Elpiji Melon

Atas kondisi itu, pihaknya bersama prajuru Desa Adat Pegadungan akan menggelar paruman untuk melaksanakan upakara pengulapan terhadap sejumlah pelinggih yang rusak. “Ini kalau Pelinggih Surya kita nanti akan laksanakan upacara pengulapan, sedangkan untuk pelinggih lainnya kebetulan habis renovasi dan belum dipelaspas,tahun ini akan dilaksanakan upacaranya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan, pihak desa sudah melakukan laporan resmi ke BPBD Buleleng. Nantinya akan ada pengecekan kelapangan oleh Tim yang terdiri dari Dinas PU-TR, Dinas Perkimta dan BPBD Buleleng untuk memastikan kerusakan yang dialami.

Baca juga:  Berdampak ke Ekonomi Bali, Wagub Cok Ace Apresiasi PICA Fest 2023

“Nanti kita akan lakukan pengecekan ke lapangan. Dampak yang ditimbulkan sejauh mana dan besaran total kerugian yang dialami. Jika memenuhi syarat nanti akan kita usulkan untuk mendapat Bansos yang tidak direncanakan,” ungkap Ariadi. (Nyoman Yudha/Balipost)

BAGIKAN