Tangkapan layar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, saat menyampaikan hasil survei Indikator periode 30 April—5 Mei 2023 terkait dengan elektabilitas partai politik secara daring, sebagaimana dipantau di Jakarta, Kamis (18/5/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Elektabilitas PDI Perjuangan meningkat sebesar 4,8 persen usai mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada tahun Pemilu 2024. Demikian hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 30 April—5 Mei 2023.

“Pemilih PDI Perjuangan sebelumnya marah, kemudian mereka menjadi undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan). Akan tetapi, setelah pengumuman Ganjar sebagai capres dan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mulai dilupakan, jumlah undecided voters menurun dan menambah elektabilitas PDI Perjuangan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi ketika menyampaikan hasil survei Indikator bertajuk Peta Elektoral Pascadeklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP dan PPP secara daring, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (18/5).

Dalam hasil survei terbaru Indikator Politik itu, PDI Perjuangan menduduki posisi teratas dengan elektabilitas mencapai 20 persen dan jumlah responden yang belum menentukan pilihannya sebanyak 18,4 persen.

Baca juga:  Daftar di KPU Jembrana, Incumbent PDIP Berkurang Satu

Di peringkat-peringkat berikutnya, ada Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 17,2 persen, Partai Golkar 7,8 persen, Partai Demokrat 7,7 persen, Partai NasDem 6,2 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,1 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,7 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 2,7 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,6 persen.

Sebelumnya, dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 8—13 April 2023, elektabilitas PDI Perjuangan adalah sebesar 15,2 persen atau mengalami penurunan sebesar 3,6 persen dibandingkan hasil survei pada bulan Maret 2023 yang menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mampu mencapai 18,8 persen.

Dalam hasil survei periode 8—13 April 2023 itu pula, ditemukan bahwa responden yang belum menentukan pilihannya sebanyak 25,7 persen.

Baca juga:  Nama Basuki Hadimuljono Muncul Menjadi Bakal Cawapres

Pada kesempatan tersebut, Burhanuddin menilai sikap penolakan PDI Perjuangan terhadap keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang berdampak pada pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah menjadi salah satu faktor yang membuat elektabilitas partai berlambang banteng bermoncong putih itu menurun.

Namun, usai PDI Perjuangan mendeklarasikan Ganjar sebagai capres pada tanggal 24 April 2023 di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, elektabilitas partai ini mengalami peningkatan.

Survei Indikator Politik itu melibatkan sebanyak 1.200 responden yang dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan pemindaian. Responden itu lalu diwawancara melalui sambungan telepon. Ambang batas kesalahan dalam survei itu diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden/wakil presiden mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Baca juga:  Jokowi-Ma'ruf Resmi Daftarkan Diri ke KPU

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN