Kondisi jembatan darurat di jalan putus di Banjar Pukuh, Desa susut. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga Banjar Pukuh, Desa Susut sangat berharap pemerintah Kabupaten Bangli dapat segera memperbaiki jalan putus di banjar setempat. Selama ini warga sudah dua kali membuat jembatan darurat dari bambu di lokasi, agar jalan tersebut tetap bisa dilewati.

Kadus Pukuh I Putu Dody Suparsana, Jumat (5/5) mengungkapkan, jalan di wilayah banjarnya itu putus akibat bencana alam 2021 lalu. Awalnya jalan itu hanya jebol sedikit. Tak lama kemudian jalan itu akhirnya putus setelah diguyur hujan deras.

Sebulan pasca putus warga kemudian berinisiatif membuat jembatan darurat supaya jalan itu tetap bisa dilewati. Pembuatan jembatan dilakukan secara gotong royong. Jembatan darurat hanya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.

Baca juga:  Lima Zona Merah Tambah Korban Jiwa COVID-19, Ini Penyumbang Nomor Satunya

Dody menyebut sudah dua kali warga membuat jembatan darurat di lokasi jalan putus. “Jembatan yang pertama sudah rusak. Yang kedua dibuat sekitar Maret lalu,” ungkapnya.

Warga membuat jembatan darurat untuk memperpendek jarak tempuh khususnya ke arah kota Bangli. “Itu akses jalan terdekat warga yang mau beraktifitas ke pasar, ke kantor, ke sekolah. Kalau tidak lewat sana harus muter keliling,” jelasnya.

Baca juga:  Kembali Diterjang Banjir, Jalan Butus-Nangka Makin Rusak

Selama ini jalan di Banjar Pukuh juga sering dijadikan jalan alternatif. Misalnya ketika ada terjadi bencana di jalur Penatahan.

Dody mengaku, pihaknya belum tahu pasti kapan jalan putus tersebut akan diperbaiki pemerintah. Pihaknya hingga saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pemkab Bangli. Dikatakan bahwa sebelumnya sempat ada rencana perbaikan jalan putus itu dilakukan Pemkab Bangli dengan dana kebencanaan dari pusat. Namun sampai sekarang belum ada realisasi.

Baca juga:  Penting! Perencanaan Keuangan Tentukan Masa Depan

Pihaknya sangat berharap jalan putus itu bisa segera mendapat penanganan. “Kalau memang pusat tidak bisa, mungkin pemerintah daerah Bangli bisa mengambil keputusan. Supaya cepat. Karena jalan itu penting bagi masyarakat,” katanya.

Dia menambahkan bahwa jalan putus itu sempat disampaikannya ke bupati. Bupati, kata dia merencanakan perbaikan jalan itu akan dilakukan Pemkab Bangli pada APBD Perubahan tahun ini, jika pada ABPD induk 2023 belum ada bantuan perbaikan dari pusat. “Harapan kami siapapun yang ambil (perbaiki) biar cepat realisasinya,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN