DENPASAR, BALIPOST.com – Generasi penerus bangsa menjadi incaran sindikat pengedar narkotika. Dengan merekrut pengedar usia remaja, bandar barang terlarang itu menyasar lingkungan sekolah.
Oleh karena itu peran para orangtua sangat penting menguatkan mental anak-anaknya. Hal ini disampaikan Karo Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Pol. Sulistyo Pudjo Hartono di Denpasar, Kamis (4/5). “Biasanya dibawa orang-orang sebaya, dimana para pengedar itu punya jaringan langsung ke anak-anak itu (pelajar),” tegasnya.
Menurut Brigjen Sulistyo itu bisa terjadi karena ada tekanan dari kawan-kawan sekolahnya, pun pergaulan seperti main di luar atau hangout. Mereka mencari rekreasional hiburan dan kesempatan ini dimanfaatkan pengedar barang haram itu.
Hal ini bisa dilakukan oleh teman-teman mereka sendiri dan biasanya diberikan secara gratis dulu, setelah terjerat baru suruh beli. “Keluarga sebagai institusi sosial terkecil punya peren sangat penting untuk menguatkan mental anak. Orangtua bisa mengarahkan anak-anaknya untuk hibup secara normal, sehat, bertanggung jawab terhadap diri dan lingkungannya. Oleh kearena itu sebagai pondasi awal moralitas, keluarga punya peran sangat penting,” ujar Sulistyo.
Oleh karena itu BNN mengimbau masyarakat baik di Bali maupun Indonesia untuk selalu waspada bahaya penyalahgunaan narkotika karena peredarannya ada dimana-mana. Potensi penyalahgunaan narkotika di Bali cukup besar karena tiap orang yang datang ke Pulau Dewata ini membawa kebiasaan di wilayahnya masing-masing. Contohnya orang dari luar negeri atau WNA apa yang menjadi kebiasaan di tanah airnya dibawa ke Indonesia.
BNN dan jajarannya tidak hanya bekerja tahap pencegahan, tahap pemberantasan dan penting sekali saat orang itu mengenal narkotika itu harus direhabilitasi. Oleh karena itu diimbau agar merehabilitasi keluarganya yang menjadi penyalah guna narkotika. Pengguna narkotika diharapkan tidak malu atau segan melakukan melapor diri ke BNN terdekat. (Kerta Negara/balipost)
