Angkutan kota (angkot) di Denpasar semakin menurun. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keberadaan angkutan kota (angkot) di Denpasar semakin menurun. Bahkan, hingga kini Dinas Perhubungan (Dishub) mencatat sisa armada angkot yang masih ada hanya sebanyak 2 unit.

Penurunan jumlah angkot di Denpasar ini sudah terlihat sejak lima tahun lalu. Hal ini ditegaskan Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan yang ditemui di sela-sela pemantauan arus mudik di Terminal Ubung, Jumat (20/4).

Disebutkan, pada tahun 2017 lalu, terdata ada sebanyak 599 unit angkot di Kota Denpasar. Namun perlahan jumlahnya semakin menyusut hingga hanya tersisa hanya dua unit saja. Pada 2018, penyusutan angkot terjadi sebanyak 314 unit menjadi 285 unit.

Baca juga:  Sejumlah Awak Bus Diamankan Dishub Denpasar

Jumlah ini bertahan selama tiga tahun hingga 2020. Namun pada 2021 kembali terjadi penyusutan tajam sebanyak 248 unit sehingga yang tersisa hanya 37 unit.

Pada 2022 ini kembali terjadi penyusutan sebanyak 11 unit sehingga menjadi 26 unit. Pada tahun itu, Dishub mencatat hanya tinggal dua unit saja.

Sriawan mengatakan penurunan jumlah angkot ini dikarenakan adanya pembatasan usia kendaraan. “Penyusutan ini dikarenakan adanya pembatasan usia kendaraan yang boleh beroperasi. Ini sesuai dengan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan pada pasal 19,” katanya.

Baca juga:  Kasus Senpi Brimob Masih Menjadi PR

Batas usia kendaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek yang beroperasi di jalan paling lama 25 tahun. Sementara itu, sebagian besar kendaraan angkot yang beroperasi di Denpasar diproduksi pada 1995.

Terkait dengan berkurangnya angkot di Denpasar, pihaknya mengaku sudah menyiapkan angkutan umum yakni dengan adanya Trans Metro Dewata. “Ada amanat bahwa pemerintah wajib siapkan angkutan umum, oleh karena itu sudah disiapkan angkutan umum dengan melakukan MoU antara Pemkot Denpasar, Pemprov Bali dan pemerintah pusat dengan adanya Trans Metro Dewata,” katanya.

Baca juga:  Pengunjung Pasar Badung dan Kumbasari Disemprot Disinfektan

Sriawan mengatakan neski armada angkutan kota mulai hilang, pihaknya sudah menyiapkan armada yang lebih nyaman. Masyarakat dapat menggunakan armada Trans Metro Dewata ini untuk bepergian.

Karena sejumlah tempat telah dijangkau dengan armada ini. Penggunan armada ini semakin meningkat. Bahkan, hingga Maret 2023 ini, jumlah pengguna armada ini cukup banyak di berbagai rute. Misalnya saja, pada jalur K18 pengguna armada ini telah mencapai 145.432 orang. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *