Pura Kawitan Kayuselem Gwasong. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Upacara pujawali di Pura Kawitan Kayuselem Gwasong di Desa Songan, Kintamani akan dilaksanakan Kamis (20/4) bertepatan dengan rahinan Tilem Kadasa. Upacara pujawali akan berlangsung selama sebelas hari.

Jero Mangku Gede Kayuselem, Jro Saba Senin (17/4) mengatakan sejumlah persiapan sudah dilakukan jelang pelaksanaan upacara pujawali. Pengempon yang ngayah tidak saja dari Desa Songan, tetapi juga banyak dari luar Bangli.

Sesuai dudonan karya, rangkaian upacara pujawali di Pura Kawitan Kayuselem Gwasong diawali dengan mecaru/mesapuh-sapuh pada Selasa (18/4). Selanjutnya pada Rabu (19/4), dilaksanakan ritual Ida Bhatara kawedal dan ngaturang bakti Atos. Sementara puncak upacara pujawali berlangsung pada Kamis (20/4).

Baca juga:  Produksi Kopi Kintamani Menurun

Pada Jumat (21/4) hingga Jumat (28/4) dilaksanakan bhakti penganyar. Pada Jumat (28/4) juga dilaksanakan ritual Bhakti pepranian dan guru piduka. Upacara penyineban akan berlangsung Sabtu (29/4).

Jro Saba mengatakan sesuai bhisama bhatara kawitan, warih Ida Bhatara Kayuselem wajib tangkil ke Pura Kawitan Kayuselem Gwasong saat pelaksanaan pujawali. Dikatakan bahwa tidak hanya di Bali, warih Ida Bhatara Kayuselem saat ini menyebar di sejumlah daerah di nusantara. Maka tak heran ketika berlangsungnya upacara pujawali, Pura Kawitan Kayuselem Gwasong ramai didatangi pemedek.

Baca juga:  Tersambar Api saat Pasang Elpiji, Warga Alami Luka Bakar

Untuk mengantisipasi kemacetan menuju pura, dikatakan Jero Saba, pihaknya telah meminta bantuan kepolisian dan Dishub Bangli. Selain itu pihaknya juga melibatkan pecalang desa adat Songan.

Kondisi jalan menuju Pura Kawitan Kayuselem Gwasong saat ini dikatakan cukup bagus, sudah di-hotmix. Hanya saja agak sempit. Di samping itu medannya terjal.

Karenanya Jero Saba menyarankan kepada pemedek yang nantinya hendak datang ke Pura Kawitan Kayuselem Gwasong namun belum mengenal medan jalan menuju pura setempat, agar berhati-hati. Atau bisa memanfaatkan fasilitas ojek mobil dan motor yang ada. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Gelar Nyepi Adat, Warga Palaktiying Dilarang Terima Tamu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *