Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Rangkaian peristiwa pada destinasi wisata Nusa Penida dengan korban para WNA, membuat pariwisata Nusa Penida dalam sorotan. Bahkan, kondisi ini sudah disikapi pemerintah daerah dengan menutup tiga pantai untuk berwisata, antara lain Diamond Beach, Kelingking Beach dan Angel Billabong.

Menyikapi sorotan yang semakin besar terhadap pengelolaan objek wisata, konsep “one gate one destination” yang diwacanakan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sejak tahun lalu, harus segera diaplikasikan. Hal ini untuk mewujudkan pengelolaan objek wisata yang lebih bertanggung jawab.

Bupati Suwirta mengatakan konsep ini seharusnya sudah teraplikasi dalam pengelolaan objek wisata sejak tahun lalu. Namun, lewat koordinasi Dinas Pariwisata, masih ditemukan berbagai kendala.

Baca juga:  Warga Nusa Penida Meninggal Karena DBD  

Salah satunya kepemilikan destinasi yang masih ada milik pribadi. Sehingga pola kerjasamanya harus dibicarakan lebih lanjut. Mengingat situasi saat ini, maka menuntut Dinas Pariwisata untuk segera merealisasikannya.

Menurut Bupati Suwirta, seluruh persoalan yang membelit setiap destinasi, mulai dari fasilitas umum, rambu-rambu hingga aspek keselamatan, akan lebih mudah diatasi dengan pengelolaan yang profesional pada setiap destinasi. “Saya sudah tekankan lagi dengan Dinas Pariwisata, konsep one gate one destination ini, harus segera kita realisasikan tahun ini. Segera selesaikan persoalan-persoalan yang menghambat. Seperti masalah kepemilikan tanah secara pribadi. Saya yakin kepala dinas pariwisata yang baru mampu mengemban tugas ini,” kata Bupati Suwirta, Minggu (15/1).

Baca juga:  Mulai Bangkit Lagi, Pertanian Rumput Laut di Nusa Penida

Jadi, dalam pemahamannya, konsep yang dia gagas ini, bukan sekadar untuk mengatur perubahan pungutan retribusi, dari masuk kawasan Nusa Penida menjadi pungutan pada setiap objek wisata. Tetapi, lebih luas dari itu menyangkut pengelolaan secara menyeluruh pada setiap destinasi.

Jadi, bagaimana pemerintah daerah berperan mengkonsep setiap destinasi memenuhi segala aspek tempat wisata, baik itu penyediaan fasilitas umum, regulasi, hingga yang paling penting adalah kelayakan dan keamanannya bagi wisatawan. Nusa Penida memiliki tidak kurang 10 destinasi unggulan, maka masing-masing harus ditata dengan perencanaan yang matang.

Tujuannya agar dapat memberikan nilai tambah untuk kenyamanan, keamanan, ketenangan dan keindahan bagi wisatawan. Ketika masing masing objek tertata rapi, diintegrasikan dalam satu konsep pelayanan retribusi pula, diharapkan dapat meningkatkan lama stay wisatawan di Nusa Penida. Layanan retribusi terintegrasi tidak hanya membuat nyaman wisatawan, namun nantinya dapat mengoptimalkan potensi penerimaan daerah.

Baca juga:  Belasan Duktang Terjaring Penertiban di Semarapura Tengah

Sosialisasi untuk konsep One Gate One Destination sudah dilaksanakan sejak awal tahun lalu. Dukungan baik dari masyarakat, swasta/investor maupun pelaku pariwisata sudah menunjukkan hasil positif. Selanjutnya, pendekatan harus dilakukan dengan memberikan pemahaman dan persuasif terutama kepada masyarakat pada sekitar objek maupun kepada pengelola objek wisata. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *