Direktur RSUP Prof Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes. (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perayaan malam tahun baru, biasanya identik dengan pesta kembang api dan mercon. Namun, setiap tahun, dalam perayaan malam tahun baru, sering terjadi kejadian yang mengakibatkan orang mengalami luka bakar.

Berkaitan hal itu, RSUP Prof Ngoerah, sebagai rumah sakit rujukan di Bali, telah melakukan berbagai persiapan untuk menangani kejadian-kejadian selama perayaan malam pergantian tahun. Persiapan yang dilakukan, baik itu terkait peralatan, maupun tenaga medis..

Menurut Direktur RSUP Prof Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes., berkaitan dengan akhir tahun menyambut tahun baru, sebenarnya sudah mulai disiapkan sejak sebelum hari raya Natal. Untuk persiapan dalam rangka penanganan bidang kesehatan, sebenarnya sudah secara rutin dilakukan. Seperti pelayanan 24 jam, maupun layanan emergency.

Baca juga:  Warga Terjangkit COVID-19 dari Klaster Pasar Kidul Masih Bertambah

Namun dengan hari raya seperti ini, tentunya lebih dipersiapkan lagi. Apalagi, hari raya Natal dan Tahun baru, setelah itu nyambung dengan hari raya Galungan dan Kuningan. Tentu ini menjadi perhatian pihaknya di RSUP Prof Ngoerah, dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal.

Lebih lanjut dikatakan dr Sudana, pihaknya juga sudah membentuk tim, dan juga mempersiapkan beberapa fasilitas. Tak hanya itu, persiapan juga dilakukan berkaitan dengan ruangan rawat inap beserta tenaganya, peralatannya, tim jaga termasuk mobil ambulans. “Kami dari RSUP Prof Ngoerah, telah mempersiapkan semuanya. Tak hanya fasilitas, namun berkaitan dengan ruang rawat inap beserta tenaganya, hingga mobil ambulan,” katanya, Selasa (27/12).

Baca juga:  Kabar Baik! Kesembuhan Kembali Bertambah Lampaui Jumlah Kasus Baru Positif COVID-19

Pada perayaan tahun batu. Kata dia, seperti tahun tahun sebelumnya ,kejadian yang menjadi atensi yakni terkait kejadian kebakaran, atau luka bakar. Yang mana, dengan adanya pesta kembang api dan juga mercon, tentu sering terjadi pasien yang mengalami luka bakar akibat itu. “Seperti sebelumnya, saat malam tahun baru itu, biasanya kasus-kasus yang luka bakar kena percikan-percikan mercon. Kemudian yang kedua kasus-kasus yang terkait sakit yang mendadak jadi sakit mendadak Baik Sakit perut maupun sakit atau sakit lainnya,” bebenya.

Baca juga:  Delapan Hari Berturut-turut! Kabupaten Zona Merah Ini Catat Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Dikatakan, selama  tahun 2022 hingga bulan November, jumlah kunjungan rawat jalan di RSUP Prof Ngoerah, total sebanyak  297.691 pasien.  Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai, 329.758 pasien. Sementara, untuk rawat inap, tahun ini naik dibandingkan tahun lalu, yakni sebanyak 39.919 orang tahun 2022 berbanding 34.467 tahun 2021.

Untuk pasien operasi tahun 2022 sebanyak 13.562 pasien, naik dibanding tahun 2021 sebanyak 12.572 pasien. Kedepan, dengan jumah pasien yang terus bertambah, RSUP Prof Ngoerah terus melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas kesehatan. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *