Abu jenazah telantar yang telah dikremasi pada Selasa (2/9) dilarung ke Pantai Padang Galak, Rabu (3/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seluruh jenazah telantar di RSUP Prof. Ngoerah telah selesai dikremasi di Perabuan Jenazah “Dharma Kerthi Dalem Kerobokan”. Pada Rabu (3/9), ke-26 abu jenazah yang sudah dikremasi tersebut dilarung ke Pantai Padang Galak.

Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Bali, Dewa Ayu Raka Dewi mengungkapkan pelarungan abu jenazah ini merupakan tugas terakhir yang dilakukan oleh Dinsos P3A Provinsi Bali bersama dengan RSUP Prof. Ngoerah.

Baca juga:  Begini, Cara Desa Adat Kerobokan Sikapi Ngaben di Krematorium

Pada pelarungan abu jenazah ini juga dihadiri oleh seluruh pejabat eselon tiga Dinsos P3A Provinsi Bali. “Ini adalah lanjutan dari acara kemarin, namanya nganyut. Kami berkolaborasi dengan RSUP Prof. Ngoerah. Total jenazah 26 yang terdiri dari 25 jenazah dari RSUP Prof. Ngoerah dan 1 jenazah dari RSUD Bali Mandara. Satu jenazah nilainya (anggarannya,red) Rp8,5 juta sampai nganyut,” ucap Dewa Ayu Raka, Rabu (3/9).

Sementara itu, Dewa Ketut Kresna selaku Manager Hukum dan Humas RSUP Prof. Ngoerah berharap ke depannya jika ditemukan jenazah telantar sesuai dengan yang disampaikan Dinsos P3A Bali agar dapat segera dilakukan kremasi.

Baca juga:  Satu-satunya di Bali, RSUP Prof. Ngoerah Miliki CT Scan Dual Source

Sebelumnya, Kepala Dinsos P3A Bali, Anak Agung Sagung Mas Dwipayani mengatakan kremasi jenazah telantar merupakan kegiatan rutin setiap tahun atau paling lama dua tahun sekali dilakukan Dinsos P3A Bali.

Kali ini, sebanyak 25 jenazah telantar di RSUP Prof. Ngoerah dan 1 jenazah di RSUD Bali Mandara yang dikremasi. Namun, 26 jenazah tersebut dijadikan ke dalam 20 peti. Sebab, ada jenazah yang tinggal rangkanya saja. Diungkapkan, biaya kremasi per peti sebesar Rp8,5 juta.

Baca juga:  Urus Pasien hingga Jenazah Telantar, RSUP Prof. Ngoerah Habiskan Dana Rp3,58 M

Sagung mengungkapkan bahwa dari 26 jenazah tersebut, 5 diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). Yaitu, 2 jenazah orang Rusia, 2 jenazah orang Ukraina, 1 jenazah orang Australia.

Sagung mengatakan bahwa jenazah telantar tersebut ada yang tersimpan dari 2021. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN