Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas mendampingi anggota DPR RI I Wayan Sudirta melakukan pengecekan Posyan Nataru. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Polresta Denpasar dan jajarannya sangat serius mengamankan perayaan Nataru untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kemacetan dan gangguan kamtibmas. Untuk membuktikan hal tersebut, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas mengundang anggota DPR RI I Wayan Sudirta untuk mengecek pos pelayanan (Posyan) dan pos pengamanan (Pospam) di wilayah Denpasar serta Kuta, termasuk pengamanan gereja saat Natal, Minggu (25/12).

Pos yang ditinjau yakni Pospam GBB, Gereja Fransiskus Xaverius, Kuta, dan Posyan Kuta. Kapolresta Kombes Yugo, didampingi Dandim 1611/Badung, Kolonel Inf. Dody Triyo memaparkan situasi kamtibmas wilayah Polresta Denpasar. Terkait penduduk non permanen, polresta dan jajaran telah mengelar operasi pendataan penduduk bersama aparat desa. Selain itu melakukan tindakan preemtif dengan melakukan koordinasi internal kepolisian terkait masalah ancaman dan antisipasi teror.

Baca juga:  Pelabuhan Padangbai Jadi Fokus Pengamanan Nataru 

“Untuk pengamanan Nataru, ada tujuh Pospam dan tiga Posyan yang tersebar di wilayah hukum Polresta Denpasar. Nantinya baik personel di Posyan dan Pospam bertugas mengontrol situasi serta gatur lalin,” ucapnya.

Jika terjadi kemacetan maka Kapospam akan mengambil tindakan dengan menempatkan personel pengamanan di titik rawan bekerja sama dengan TNI, pecalang dan pengamanan intern gereja.

Setelah mendengar paparan Kapolresta tersebut, Wayan Sudirta mengapresiasinya. Ia menjelaskan yang perlu digali saat ini adalah upaya preventif dalam mengatasi masalah. “Aparat kepolisian agar tidak selalu menekankan upaya penindakan hukum, itu sudah kuno. Upaya preventif dan antisipasi lebih penting,” ujarnya.

Baca juga:  PNS Pemkot Denpasar Dites Urine

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP ini mengapresiasi Kombes Yugo mengerahkan anggota intelnya jauh-jauh hari bekerja dengan keras untuk mendeteksi situasi keamanan. Apalagi sebelumnya di Bali sudah dua kali dibom. Oleh karena itu jangan lengah dan terlena, Bali ini tetap stategis bagi teroris. Jika teroris berbuat di Bali maka beritanya akan menyebar keseluruh dunia dan mereka ingin menciptakan rasa takut seluruh dunia. “Cara mengatasi teroris adalah dengan jangan pernah merasa takut dengan teroris,” tegasnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Pelaku Balapan Liar Ditangkap, Ngaku Ortunya Meninggal Ternyata Masih Hidup
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *