Bupati Jembrana I Nengah Tamba menandatangi prasasti peresmian Krematorium Bahagia di Pekutatan, Rabu (14/12) kemarin. Pembangunan ini bersumber dari dana BKK Provinsi Bali. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Jembrana dibawah kepemimpinan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna dalam mewujudkan visi misi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana, khususnya Atma Kerthi diwujudkan dalam bentuk pembangunan Krematorium. Pembangunan Krematorium Bahagia diatas lahan seluas 5 hektar, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melakukan prosesi pengabenan dengan baik sesuai dresta maupun yang kekinian.

Pembangunan krematorium bersumber dari BKK Provinsi Bali menelan anggaran Rp 8,7 miliar. Hal tersebut disampaikan Bupati Tamba usai mendatangi prasasti krematorium bahagia di Desa Adat Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Rabu (14/12). “Krematorium ini adalah krematorium yang besar dan indah, mengingat letaknya sangat strategis dekat dengan pantai,” ujar Bupati Tamba.

Baca juga:  Ratusan Warga akan Direlokasi, Dua TPS di Pekutatan Jadi Perhatian

Lebih lanjut Bupati Tamba mengatakan, Pembangunan krematorium bahagia ini dipergunakan untuk membantu meringankan beban umat dalam melaksanakan prosesi pengabenan. “Ini bukan untuk bisnis, akan tetapi ini betul-betul untuk membantu krama dengan catatan siapapun yang ikut bekerja disini melakukan tugas-tugas krematorium disini akan mendapatkan kelayakannya juga,” katanya.

Bupati Tamba harap pelayanan kepada umat juga harus yang terbaik, tentunya sebagai Bupati Jembrana ia merasa bangga dan berterima kasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, karena Krematorium Bahagia ini bukan saja untuk kepentingan desa Adat Pekutatan akan tetapi untuk seluruh umat. “Karena kita lihat desa Adat yang mendapatkan krematorium ini adalah tidak menanggung beban apapun, mereka tidak ada hutang. Bahkan mendapatkan hibah yang luar biasa. Ke depan kita akan membentuk pendampingan operasional krematorium,” harapnya.

Baca juga:  Tempat Krematorium Makin Marak, Antara Mapitulung atau Mencari Untung?

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali dan juga Bapak Gubernur atas bantuan yang telah diberikan. “Terimakasih kepada Bapak gubernur yang sangat luar biasa telah membantu Kabupaten Jembrana, Kami siap mendukung segala program-program Bapak Gubernur Bali,” ungkapnya.

Bendesa Desa Adat Pekutatan I Made Ariasa mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Bali khususnya kepada Bapak Gubernur Bali dan Bupati Jembrana atas diberinya bantuan kepada masyarakat Jembrana. “Bantuan yang sangat bermanfaat, bukan hanya untuk masyarakat Jembrana saja, namun untuk masyarakat pada umumnya,” ungkapnya.

Terkait pengelolaan krematorium ini, Ariasa menjelaskan bahwa pengelolaannya dibawah naungan Badan Utsaha Pereduen Desa Adat (BUPDA) itu wajib setiap Desa Adat yang ada di Bali untuk membentuk yang namanya BUPDA. “Kita kelola nanti lewat BUPDA bersinergi juga dengan pihak Kabupaten mungkin ada hal hal yang perlu kita kerjasamakan seperti ambulan, penitipan jenasah belum ada pasilitas itu nantinya kita akan manfaatkan untuk kerjasama bersama pemerintah kabupaten. Mudah-mudahan kekurangan itu dalam waktu dekat bisa segera terpenuhi oleh Bapak gubernur dan Bupati, ” tandasnya.

Baca juga:  Sebelum Meninggal, Suasana Dirawat COVID-19 dan Sempat Diterapi Gammarraas

Pembangunan Krematorium yang berlokasi di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan mendapatkan dana BKK Provinsi Bali sebesar Rp13 miliad dan dimenangkan penawaran Rp8.780.091.000. Sedangkan untuk perehaban Pura Jagatnatha menelan dana sebesar Rp3.397.772.000 dan ke semuanya bersumber dana dari BKK Provinsi Bali. (Adv/Balipost)

BAGIKAN