Vaksinasi rabies yang menyasar wilayah Pekutatan, Selasa (7/10). (BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Upaya mencegah meluasnya kasus rabies di Kabupaten Jembrana terus dilakukan. BPBD Jembrana bersama instansi terkait menggelar vaksinasi rabies di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan.

Langkah ini bagian dari strategi Pemkab Jembrana dalam menekan penyebaran rabies yang hingga September 2025 tercatat mencapai 96 kasus positif.

Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Rabu (8/10), mengatakan, vaksinasi menyasar tiga banjar di Desa Gumbrih yakni Banjar Pasar, Banjar Rukun, dan Banjar Serong. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 443 ekor hewan peliharaan berhasil di vaksin, terdiri dari 390 anjing (282 jantan dan 108 betina) serta 53 kucing (31 jantan dan 22 betina).

“Vaksinasi ini merupakan langkah nyata untuk mencegah penyebaran rabies di masyarakat. Kami juga ingin meningkatkan kesadaran warga agar rutin melakukan vaksinasi hewan peliharaan mereka,” ujarnya.

Baca juga:  Daerah Diminta Tidak Menunda Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi dilakukan menggunakan dua jenis vaksin, yaitu Rabisin dan Defensor, dengan total pelaksanaan di tiga banjar. Dari keseluruhan kegiatan, Banjar Pasar mencatat 139 ekor tervaksin, Banjar Rukun 131 ekor, dan Banjar Serong 173 ekor. Total keseluruhan mencapai 443 ekor.

Artana menambahkan, vaksinasi di Gumbrih melibatkan lintas sektor seperti BPBD Jembrana, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, serta aparat desa setempat.

“Pencegahan dini jauh lebih efektif daripada penanganan kasus. Dengan vaksinasi rutin, masyarakat ikut berperan menjaga keselamatan bersama,” tegasnya.

Terkait perkembangan rabies, Artana mengungkapkan, hingga September 2025 tercatat 96 kasus positif rabies di Jembrana. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Mendoyo dengan 49 kasus, disusul Kecamatan Jembrana 18 kasus, Kecamatan Negara dan Melaya masing-masing 10 kasus, serta Kecamatan Pekutatan sebanyak 9 kasus.

Baca juga:  Selain Vaksin, Penerapan Prokes Mutlak Diterapkan

Ia juga mengakui bahwa capaian vaksinasi di Jembrana masih di bawah 50 persen. Oleh karena itu, pihaknya bersama Tim Khusus Percepatan Penanganan Rabies Pemkab Jembrana telah melakukan rapat koordinasi dan tengah menyiapkan gebyar vaksinasi rabies di sejumlah wilayah berisiko tinggi. “Prioritas kami adalah wilayah dengan populasi hewan penular rabies yang tinggi dan cakupan vaksinasi yang masih rendah,” jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi juga akan diperkuat dengan dukungan tim vaksinator dari Pemerintah Provinsi Bali yang akan turun langsung ke desa-desa.

Baca juga:  Jepang akan Turunkan Status COVID-19 Seperti Influenza Musiman

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta mengatakan, vaksinasi ke depan akan dilakukan berbasis desa. Selain melibatkan tim internal Keswan-Kesmavet, pelaksanaan juga didukung vaksinator dari Pemprov Bali dan Dokpol Polres Jembrana. “Selain dari provinsi, kita juga melibatkan Dokpol Polres Jembrana untuk memperkuat tim di lapangan,” ujarnya.

Ia menambahkan, vaksinasi akan difokuskan di wilayah zona merah rabies, terutama Kecamatan Mendoyo. Pelaksanaan akan dimulai dari wilayah timur, yakni Kecamatan Pekutatan, kemudian menyisir ke arah barat hingga Gilimanuk. “Nantinya pola vaksinasi akan dilakukan berbasis desa. Tim siaga rabies di setiap desa juga akan membantu pendataan dan pemetaan wilayah,” tandasnya. (Surya Dharma/balipost)

 

BAGIKAN