Polisi mengawasi antrean kendaraan terutama truk yang masih terjadi akibat pembatasan pasokan BBM ke SPBU-SPBU di Buleleng, Kamis (8/12). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pada Kamis (8/12), truk masih terlihat mengantre di beberapa SPBU di Buleleng. Salah satunya di SPBU di Desa Dencarik, Kecamatan Banjar.

Menurut Kapolsek Banjar Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, dirinya turun langsung mengatur antrean kendaraan agar tidak membuat macet di jalan nasional Seririt – Singaraja. Terkait antrean kendaraan untuk mendapatkan BBM jenis solar di SPBU Dencarik ini, Kompol Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan, antrean kendaraan terjadi sejak Rabu (7/12) malam.

Baca juga:  Sehari, Polisi Bekuk Tiga Pengguna Narkoba di Dua Lokasi

Pasalnya, pasokan BBM dari Pertamina baru datang malam hari sehingga kendaraan terutama jenis truk rela antre untuk mendapatkan solar. Menurut Kapolsek Banjar Kompol Sudarsana, SPBU Dencarik diberikan jatah sebanyak 24 ribu liter dan terserap habis karena banyaknya kendaraan yang memerlukan solar.

Stok solar 24 ribu hingga pagi tersisa 16 ribu liter dan sisa itu yang menjadi buruan para sopir agar kendaraannya terisi BBM. “Kami hanya mengamankan agar tidak terjadi kemacetan dan kekacauan arus kenadaraan,” jelasnya.

Baca juga:  Erupsi Gunung Agung, Konsumsi BBM Turun 20 Persen

Di tempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD Provins Bali IGK Kresna Budi mendesak agar pemerintah untuk memberikan perhatian atas terjadinya kelangkaan BBM. Pihaknya berharap situasi itu tidak memicu keributan dan meminta Polisi menjaga setiap SPBU.

Selain itu, aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan atas penyebab terjadinya kelangkaan terutama adanya dugaan penimbunan BBM. Ia mengaku khawatir kalau kelangkaan BBM jenis tertentu tidak segera teratasi akan memicu kembali laju inflasi yang selama ini berusaha diatasi oleh pemerintah daerah “Ini untuk menjaga hal tidak diinginkan di setiap SPBU,” katanya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Relaksasi Berakhir, Bali Berpotensi Bangkrut
BAGIKAN