Petugas menyuntikan vaksin antirabies pada salah satu anjing peliharaan warga. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Hasil uji sampel anjing yang sempat menggigit anak-anak di Gilimanuk, akhir pekan lalu positif rabies. Tim Vaksinator dari Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Rabu (7/12), diterjunkan untuk melakukan vaksinasi emergency pada ratusan anjing di empat lingkungan di Kelurahan Gilimanuk.

Vaksinasi dilakukan dengan dua cara yakni disuntikkan langsung dan dengan tulup untuk anjing liar. Hingga siang, lima tim yang diterjunkan telah melakukan vaksinasi 301 ekor anjing.

Baca juga:  Dua Oknum Wartawan di Tipiring

Rinciannya di Lingkungan Jineng agung 117 ekor, Lingkungan Asih 29 ekor, Lingkungan Arum 67 ekor dan Lingkungan Asri 88 ekor. Sub Koordinator Kesehatan Hewan, Bidang Keswan dan Kesmavet Jembrana, IGB Rai Mulyawan, mengatakan hasil dari uji sampel otak anjing, dinyatakan positif rabies.

Sedangkan untuk korban gigitan dan kontak langsung, telah diarahkan mendapatkan VAR. Dari penelusuran, korban gigitan bukan hanya empat anak itu saja, namun ada dua warga lagi yang sempat kontak dengan anjing.

Baca juga:  Hutan Bakau di Kawasan TNBB Dipenuhi Sampah

Sehingga kedua warga itu langsung mendapatkan VAR pada Selasa (6/12). Rai Mulyawan mengatakan estimasi awal populasi anjing di Gilimanuk ada 718 ekor. Tim juga sudah menyiapkan lebih vaksin.

Anjing yang dinyatakan positif rabies lalu, sempat kontak dengan sejumlah anjing dan kucing di sekitar lokasi. Pihaknya juga meminta warga yang sempat digigit atau dijilat anjing, untuk mendapatkan vaksinasi anti rabies (VAR) di faskes terdekat.

Baca juga:  Komoditi "Ilegal" Ditahan di Gilimanuk.  

Penularan menurutnya bukan hanya gigitan, melainkan juga dari air liur. Sehingga ketika dijilat, berpotensi juga terkena rabies. Warga pemilik anjing yang sempat kontak dengan anjing positif, juga diimbau untuk mengandangkan anjingnya selama 14 hari untuk observasi. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN