Petugas kesehatan berjaga di depan pintu masuk kompleks apartemen di Distrik Chaoyang, Beijing, China, yang ditutup pagar seng, Senin (21/11/2022), karena sedang diberlakukan karantina wilayah atau lockdown secara parsial. (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Otoritas kesehatan Kota Beijing menerapkan penguncian wilayah atau lockdown secara parsial mulai Senin dini hari (21/11). Hal ini menyusul, bertambahnya jumlah kematian dalam lonjakan kasus COVID-19 terbaru di China.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) kepada pers di Beijing, seperti dikutip dari kantor berita Antar, menyebutkan adanya dua kasus kematian baru pada Minggu (20/11). Namun tidak dijelaskan lebih lanjut dua kasus kematian terbaru itu.

Sehari sebelumnya terdapat satu kasus kematian akibat COVID-19 pada Sabtu (20/11) yang merupakan kasus kematian pertama di China dalam enam bulan terakhir. Kasus kematian pada Sabtu terjadi pada seorang pria berusia 87 tahun di Beijing.

Baca juga:  Tambah Signifikan, Kasus Baru Nasional Capai 33 Ribuan

Seorang lansia tersebut dikabarkan menderita gejala batuk kering pada Jumat (11/11) dan terkonfirmasi positif COVID-19 pada dua hari kemudian. “Pasien mengalami sepsis pada Sabtu (12/11) dengan tingkat kematian hingga 75 persen. Keluarga pasien meminta penghentian perawatan medis setelah pihak rumah sakit memberitahukan tentang situasi tersebut,” kata Dekan Capital Medical University, Jin Ronghua, yang bertanggung jawab terhadap pasien di Rumah Sakit Ditan, Beijing, dikutip media setempat.

Baca juga:  Tambahan Pasien Sembuh di Bali Dua Kali Lipat Kasus Baru, Kematian di Atas 20 Orang

Dengan bertambahnya tiga kasus kematian dalam dua hari berturut-turut, di China terdapat 5.229 kasus kematian akibat COVID-19 sejak 2020.

Dengan adanya kasus kematian baru tersebut, otoritas kesehatan Kota Beijing memperketat pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19.

Selain menutup sekolahan, restoran, dan pusat keramaian, otoritas setempat juga mulai memberlakukan lockdown secara parsial. Distrik Chaoyang yang merupakan kawasan perkantoran dan perwakilan pemerintah asing serta kawasan permukiman bagi warga asing itu paling parah terkena lonjakan kasus COVID-19 terkini.

Baca juga:  Buleleng Laporkan Tambahan Pasien COVID-19 Meninggal

Sejak dua pekan yang lalu, otoritas kesehatan Kota Beijing telah mengingatkan warga Ibu Kota agar tidak keluar rumah, kecuali untuk urusan yang sangat mendesak. Warga Ibu Kota juga diwajibkan melakukan tes PCR setiap hari di pos-pos tes PCR terdekat.

Padahal sebelumnya sekali dalam tiga hari. Pada Minggu, NHC mencatat 2.277 kasus positif baru pada warga lokal dan 24.547 kasus tanpa gejala. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN