Bupati Gede Dana keta turun langsung ke lokasi warga yang terdampak bencana sekaligus memberikan bantuan logistik. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pascadilanda bencana alam sejak beberapa waktu lalu, Bupati Karangasem intens turun langsung ke rumah-rumah warga terdampak termasuk mengecek langsung lokasi terdampak. Terbaru, Bupati Gede Dana peninjauan ke sejumlah wilayah pada, Rabu (26/10).

Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Karangasem pada Selasa (25/10) hingga Rabu (26/10) pagi, kembali mengakibatkan bencana longsor dan banjir di sejumlah tempat. Di Banjar Dinas Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, sebuah bangunan rumah hancur tertimpa longsor. Sedangkan di Desa Seraya Timur, bangunan pura dan halaman rumah milik warga juga rusak karena longsor.

Sementara di Banjar Dinas Tukad Sabuh, Desa Duda, Kecamatan Selat, banjir kembali menerjang Sungai Tukad Panti, setelah hujan lebat terjadi di lereng Gunung Agung. Dua buah rumah yang ditempati tiga Kepala Keluarga (KK) jebol dan seluruh kamar dan ruangan yang ada dua rumah tersebut tergenang banjir dan lumpur.

Baca juga:  Bantu warga disabilitas, Bupati Serahkan Kursi Roda dan Alat Bantu Jalan

Mendapat laporan kejadian bencana tersebut, Bupati Karangasem, I Gede Dana langsung turun bersama BPBD Karangasem, Sekda Karangasem serta instansi terkait, untuk mengecek langsung kondisi bangunan yang tertimpa longsor serta tofografi daerah yang terjadi bencana tersebut.

Pengecekkan langsung diawali di Banjar  Dinas Dukuh, Desa Sibetan, Bebandem. Di lokasi tersebut Bupati Gede Dana menemukan bangunan yang tertimpa longsor milik I Nengah Subrati tersebut rusak parah dihantam material longsoran. “Lokasinya rumah yang tertimpa longsor ini kan tepat berada di bawah tebing, karena memang sebagian besar warga di sini tinggal di tengah perkebunan dengan kontur dan tofografi tanah tebing dan areal perkebunan salak,” ujar Gede Dana.

Baca juga:  Selain Covid-19, Masyarakat Diingatkan Waspadai Bencana Alam

Gede Dana, mengatakan, melihat dari kontur dan tofografi serta melihat data peta daerah rawan bencana BPBD, itu merupakan daerah rawan bencana. Untuk itu, pihaknya meminta warga yang tinggal di wayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, ditengah kondisi cuaca buruk dengan curah hujan yang tinggi yang diperkirakan akan terjadi hingga Februari 2023 mendatang. “Warga harus waspada bencana alam, karena cuaca tak menentu,” pintanya sembari menyerahkan bantuan kepada pemilik bangunan yang tertimpa longsor tersebut.

Pengecekkan dilanjutkan ke Banjar Liligundi, Desa Buanagiri, Bebandem. Di lokasi tersebut Bupati Gede Dana menyerahkan paket bantuan kepada keluarga yang terdampak bencana. Sementara untuk kejadian bencana Banjir  di Tukas Sabuh, Desa Duda, Kecamatan Selat, Bupati memerintahkan BPBD Karangasem dan Dinas terkait untuk melakukan assesment serta merencanakan upaya normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terjadi pendangkalan akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Mohon Terhindar dari Bencana, Warga Timbrah Gelar Doa Bersama

“Itu (DAS Tukad Panti,red) memang harus dilakukan normalisasi karena sudah terjadi pendangkalan pasca banjir bandang 17 Oktober lalu. Kalau tidak hektaran sawah dan kebun serta pemukiman warga bisa terancam jika banjir kembali terjadi,” tegas Gede Dana, karena sungai merupakan kewenangan dari Balai, pihaknya meminta Dinas PU dan BPBD untuk berkoordinasi dengan Balai Sungai. (Adv/balipost)

BAGIKAN