Kawasan Geopark Batur. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Sejak diakui sebagai bagian dari jaringan Geopark global pada 20 September 2012, kawasan Kintamani Batur terus tumbuh menjadi salah satu destinasi pariwisata paling favorit di Bali. Menurut Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Kamis (15/9), jumlah kunjungan wisatawan hampir sejuta orang atau tepatnya 941.410 orang.

Dari kehadiran wisatawan ini, Bangli memperoleh pendapatan mencapai Rp26 miliar pada 2019. “Dampak pandemi COVID-19 menghentikan berbagai program pembangunan infrastruktur, menurunkan pertumbuhan ekonomi global, dan tentunya menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Akan tetapi dengan keberhasilan program vaksinasi masal dan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, kondisi pariwisata di Batur UNESCO Geopark justru mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tengah pemulihan akibat pandemi,” kata Wakil Bupati saat membuka “1st Unesco Global Youth Forum Seminar & Camp tahun 2022 dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Wisata Golf untuk Quality Tourism

Ia mengatakan, kawasan Geopark Batur masih mengalami berbagai permasalahan klasik, seperti pencemaran danau, kerusakan gunung, pertambangan pasir, masalah limbah dan sanitasi, serta rencana detail tata ruang kawasan yang belum tersusun dengan baik. “Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bangli mengharapkan semua pemangku kepentingan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Bali, kementerian terkait, dan UNESCO terus hadir membantu kami untuk menyelesaikannya masalah tersebut. Karena Gunung Hutan dan Danau Batur adalah sumber kehidupan, sumber oksigen, dan sumber mata air untuk menjaga keseimbangan ekosistem Bali,” tambah dia.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Mesti Berperan Antisipasi Ancaman Terorisme

Forum 1st Unesco Global Youth Forum Seminar & Camp tahun 2022 diikuti oleh 50 peserta dari delegasi negara-negara anggota GGN (Global Geopark Network) dan perwakilan dari Geopark Youth Forum dari seluruh Indonesia. Hasil dari forum ini diharapkan para pemuda khususnya aktif terlibat dalam aksi adaptasi perubahan iklim di seluruh dunia, dan hasil dari forum yang akan berlangsung sampai dengan 17 September 2022 ini akan dirumuskan dalam Batur Charter 2022.

Baca juga:  COVID-19 di Bangli Melonjak 56 Kasus, Hampir 50 Persen di Kecamatan Ini

Wakil Bupati asal Desa Belantih Kintamani ini juga mengharapkan pelaksanaan 1st Unesco Global Youth Forum Seminar & Camp tahun 2022 ini dapat memberi kontribusi untuk pengembangan dan pelestarian kawasan Batur Unesco Global Geopark di masa yang akan datang. Kegiatan ini penting untuk membangun jaringan keterlibatan dan kerja sama antar pemuda di dunia. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *