Jenazah Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, pilot pesawat T-50i Golden Eagle yang gugur akibat jatuhnya pesawat bernomor ekor TT 5009 di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Senin (18/7) malam, disemayamkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Selasa (19/7/2022). (BP/Ant)

MAGETAN, BALIPOST.com – Jenazah Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, Pilot pesawat T-50i Golden Eagle, yang gugur akibat jatuhnya pesawat bernomor TT 5009 di Desa Nginggil, Kabupaten Blora, Jateng, disemayamkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan, Jatim. Jenazah Lettu Pnb Allan disemayamkan di hanggar kesatuan tugasnya semasa hidup setelah berhasil di evakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle yang berupa area perbukitan dan hutan di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora.

“Evakuasi korban dan bangkai pesawat cukup sulit. Karena medan lokasi jatuhnya pesawat tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah saat memberikan keterangan pers di Lanud Iswahjudi Magetan, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (19/7).

Baca juga:  Kontribusi Masuk Bali Disatukan Dengan Harga Tiket Pesawat

Menurut dia, setelah disemayamkan di Skadron Udara 15, rencananya jenazah Lettu Pnb Allan akan diterbangkan ke Jakarta di rumah keluarganya. “Setelah ini akan diterbangkan ke Jakarta, namun untuk kapannya menunggu keputusan dari pihak keluarga,” kata dia.

Ia menyatakan TNI AU sangat berduka cita atas peristiwa kecelakaan jatuhnya Pesawat Latih Tempur T-50i Golden Eagle. Lettu Pnb Allan juga merupakan salah satu dari sekian banyak penerbang terbaik yang dimiliki TNI AU.

Baca juga:  Simbolis Jenazah TKI Yang Meninggal di Negeria Diupacarai

Adapun Lettu Pnb Allan Safitra bergabung di Skadron Udara 15 Wing III Lanud Iswahjudi Magetan sejak tahun 2017. Perwira penerbang itu merupakan lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.

Selama bertugas, Lettu Pnb Allan total telah memiliki 822 jam terbang, dengan 623 jam terbang di antaranya dengan menggunakan Pesawat T-50i Golden Eagle. Ia meninggalkan seorang istri bernama Dianka Fisrta yang dinikahi pada Agustus 2021.

Baca juga:  Sumbangan Pembaca Bali Post Diserahkan

Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi gugur dalam tugas setelah mengalami kecelakaan pesawat saat menjalani latihan terbang malam pada Senin (18/7) dan jatuh. Pesawat bernomor ekor TT-5009 yang diterbangkannya melakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.07 WIB, dan akhirnya dilaporkan jatuh.

TNI AU juga telah membentuk tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) guna menyelidiki sebab-sebab kecelakaan jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle. Tim saat ini sedang melakukan investigasi yang bertujuan agar kecelakaan serupa tidak terulang. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN