Politeknik Pariwisata Bali mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh program studi Bisnis Hospitaliti selama tiga hari pada 21-23 Juni 2022. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Politeknik Pariwisata Bali mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh program studi Bisnis Hospitaliti selama tiga hari pada 21-23 Juni 2022. Kegiatan PKM ini digelar di Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar.

Wakil Direktur III Poltekpar Bali, Dr. Luh Yusni Wiarti, A.Par., SE, M.Par., M.Rech mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat Desa Kenderan dalam menyusun rencana bisnis. Para mahasiswa juga diharapkan bisa berinteraksi dengan masyarakat luas yang merupakan sumber-sumber informasi dalam rangka peningkatan wawasan, pengetahuan, dan dapat menjalin kerjasama (networking) yang berdampak positif bagi pengembangan dan profesionalitas diri.

Baca juga:  29 Desa Mendapat Anugrah Desa Wisata Award

Sementara itu, Kepala Desa Kenderan, Dewa Gede Kusumajaya mengatakan Pokdarwis Desa Wisata Kenderan berencana membuat kegiatan yang secara nyata dapat dijadikan media pelatihan pengelolaan kegiatan wisata secara mandiri oleh masyarakat.
Pokdarwis merencanakan pada tahun 2023 telah terwujud sebuah kegiatan wisata, misalnya festival desa, sebagai bentuk awal dari keterlibatan masyarakat Desa Kenderan dalam kegiatan pariwisata secara mandiri.

“Dari pokdarwis sendiri belum bisa memberikan yang terbaik untuk desa kami karena kami belum bisa mengelola dengan baik. Kami mohon agar kegiatan PKM ini dapat berjalan kesinambungan,” harap Kusumajaya.

Disebutkan Camat Tegallalang, Ari Trisna Handayani, kegiatan ini adalah tahun ke dua pendampingan. Baliau berharap tahun depan sudah bisa mulai kegiatan secara nyata dalam membuat Living Culture Festival. “Jadi ayo kita serap apa saja yang telah diberikan ilmunya, besar harapan juga Poltekpar Bali nantinya juga bisa ikut terjun dalam membantu berlangsungnya kegiatan Living Culture Festival,” ujarnya.

Baca juga:  Jelang Nataru, Pelaku Pariwisata Khawatir Dua Isu Ini Bisa Berdampak ke Jumlah Kunjungan Wisatawan

Pendampingan ini akan dilakukan dalam usaha meningkatkan pengetahuan tata kelola bisnis, serta keterampilan dalam menyusun sebuah rencana bisnis. Berbagai materi pendampingan menyusun rencana bisnis yang akan disampaikan mengacu pada Business Model Canva. Seperti, Identiifikasi Segmen dan Pasar Sasaran, Identifikasi nilai (value) dari Produk dan Layanan Jasa, Penentuan Saluran Distribusi, Sumber Pendapatan (revenue stream), Mengembangkan Hubungan dengan Pelanggan, Penentuan Sumber Daya (Key Resources), Penentuan Aktivitas Kunci, Penentuan Mitra Kunci dan Pengelolaan Struktur Biaya.
Drs. I Nengah Moneng selaku Ketua Pokdarwis Desa Wisata Panglipuran hadir sebagai narasumber dengan materi Pemanfaatan Potensi Desa sebagai Daya Tarik Wisata (Studi Kasus Desa Wisata Penglipuran).

Baca juga:  Gianyar akan Bangun Kolam Renang Senilai Rp 110 Miliar

Ketua Pokdarwis, I Wayan Dumya berharap generasi muda Desa Kenderan dapat menjadi garda terdepan. “Oleh karena itu diharapkan adik-adik menguasai 5CO yaitu Commitment, Community, Collaboration, dan yang terakhir Commercial effect. Namun tak hanya adik-adik Desa Kenderan saja tapi para senior bapak-bapak dan ibu-ibu juga dapat menjadi garda terdepan di Desa Kenderan,” ujar Dumya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *