Arsip - Calon penumpang pesawat Xiamen Airlines tujuan Fuzhou, China, mengamati pesawat yang baru saja mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (22/10/2020). (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Masa karantina sebagai persyaratan wajib bagi pengguna jasa penerbangan internasional yang baru tiba di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu dilakukan pemangkasan oleh delapan kota di China, termasuk Baijing dan Shanghai.

Jika sebelumnya kota-kota tersebut mewajibkan karantina di tempat yang telah ditentukan selama 28 atau 14 hari, masa karantina saat hanya 10 atau tujuh hari saja.

Selain Shanghai dan Beijing, kota-kota lain seperti Nanjing, Wuxi, Changzhou, ketiganya di Provinsi Jiangsu dan Wuhan di Provinsi Hubei juga memberlakukan karantina tujuh hari, menurut media-media China, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (21/6).

Baca juga:  Ribuan Sopir di Korea Selatan Lakukan Aksi Mogok

Chengdu di Provinsi Sichuan, Xiamen di Provinsi Fujian, dan Ningbo di Provinsi Zhejiang mewajibkan karantina selama 10 hari bagi pengguna penerbangan internasional.

Guangzhou di Provinsi Guangdong, Qingdao di Provinsi Shandong, dan Xi’an di Provinsi Shaanxi masih tetap memberlakukan karantina terpusat selama 14 hari.

Sementara itu, beberapa kedutaan China di luar negeri termasuk di Prancis, Nigeria, dan Indonesia mempermudah proses pengurusan visa bagi warga setempat yang ingin kembali ke China.

Baca juga:  Thailand Umumkan Pembatasan Baru di Bangkok dan Sekitarnya

Selama ini, kewajiban karantina dan pengajuan permohonan visa masih menjadi hambatan utama bagi mereka yang ingin kembali beraktivitas atau berkumpul dengan keluarga di China.

Selain visa, harga tiket penerbangan yang melangit dari berbagai negara ke China juga menjadi persoalan tersendiri.

Harga tiket pesawat ke China, yang sepuluh kali lebih mahal daripada tiket ke luar China, membuat orang harus berpikir dua kali untuk bepergian ke China.

Baca juga:  Ketegangan AS Dengan China Segera Mencair

Tiket pesawat dari Jakarta ke Kunming di Provinsi Yunnan untuk keberangkatan Juli-September 2022 dijual seharga 42.800 yuan (Rp94,7 juta), belum termasuk biaya karantina dan beberapa kali tes PCR.

Sementara dari Kunming ke Jakarta untuk keberangkatan selama periode tersebut tarifnya hanya 4.000 yuan (Rp8,8 juta). Dari Indonesia hanya ada penerbangan langsung ke China tujuan Kunming, Guangzhou, Shenzhen, Fuzhou, dan Chengdu dengan tarif di atas 40.000 yuan untuk sekali jalan. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *