Suasana di Desa Adat Pengotan. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Di Desa Adat Pengotan, Kecamatan Bangli terdapat aturan terkait penebangan pohon. Krama yang menebang satu pohon, wajib menanam kembali lima pohon pengganti. Meski aturan itu tidak tertulis, namun krama di desa adat setempat sangat menaatinya.

Bendesa Adat Pengotan I Wayan Kopok mengungkapkan aturan terkait penebangan pohon itu sudah berlaku sejak puluhan tahun. Tujuan dibuatnya aturan itu tiada lain untuk pelestarian lingkungan.

Jelas Wayan Kopok, warga yang hendak menebang pohon wajib melapor terlebih dahulu ke Kelian Banjar adat. Setelah melakukan penebangan, warga wajib menanam pohon pengganti sebanyak lima atau lebih dalam kurun waktu satu minggu.

Baca juga:  Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih Bukti Terbangunnya Tatanan Bali Era Baru

Jenis pohon yang ditanam bebas. “Misalnya kalau nebang pohon albesia, pohon pengganti yang ditanam bisa apa saja. Boleh pohon nangka, cempaka. Yang jelas kalau menebang satu pohon, wajib menanam lima pohon atau lebih. Lokasi penanaman juga tidak harus di lokasi yang sama,” jelasnya.

Setalah melakukan penanaman, warga tersebut harus melapor kembali ke kelian banjar adat. Sebagai pemberitahuan.

Dikatakan Wayan Kopok, jika dalam kurun waktu seminggu tidak menanam pohon pengganti, warga yang menebang pohon akan diberi teguran. “Kalau tidak menanam sama sekali, sanksinya bisa tidak dapat pelayanan prajuru selama enam bulan,” katanya.

Baca juga:  Selesai Dihotmix, Ratusan Mater Jalan di Desa Sari Mekar Rusak

Sejauh ini belum pernah ada Krama di Pengotan yang melanggar aturan itu. Krama setempat sangat menyadari pentingnya peranan pohon bagi manusia. Salah satunya sebagai penghasil oksigen.

Disampaikan juga oleh Wayan Kopok bahwa di desanya terdapat larangan bagi warga menebang pohon. Larangan itu berlaku saat dilaksanakannya Nyepi adat di desa adat setempat.

Warga dilarang menebang pohon selama 11 hari. “Sanksinya niskala. Sampai sekarang tidak ada warga yang berani melanggarnya,” terangnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Untuk Dapatkan Pendidikan, Anak-anak Pengungsi Akan Dititip ke Sekolah Terdekat
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *