Suasana rangkaian puncak Dies Natalis ke-44 Poltekpar Bali, Kamis (24/3). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali melaksanakan sidang senat terbuka dengan agenda Dies Natalis ke-44 pada Kamis (24/3). Sebelum menggelar sidang terbuka senat dosen, rangkaian puncak Dies Natalis ke-44 diisi dengan penanaman pohon.

Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, orasi ilmiah dan simbolis perayaan dies natalis dengan kerok tumpeng. Pada hari itu juga dilakukan peluncuran buku autobiography “The Art of Leadership: History of Poltekpar Bali”.

Sekretaris Kemenparekraf Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc., CHE. mengatakan, dalam memperingati Dies Natalis ke-44, Poltekpar Bali harus berkontemplasi kembali terkait tujuan terbentuknya lembaga ini. Yaitu menghasilkan SDM pariwisata yang unggul, berdaya saing, bukan hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.

Baca juga:  Berhasil Ditekan, Jumlah Orang Terlibat Narkoba di Bali

Sehingga Poltekpar ini sangat baik dan menjadi referensi dari lembaga lain karena dilihat dari kualitas. Arah pengembangan lembaga ini mengacu pada 3C, yaitu curriculum, certification, center of excellence.

“Poltekpar Bali telah berstandar internasional, mengacu pada organisasi internasional. Begitu juga lembaganya sudah tersertifikasi termasuk para tenaga pengajarnya,” ujarnya.

Dalam rangka meningkatkan center of excellence, Poltekpar Bali berupaya selalu berinovasi, selalu berusaha menjaga kualitas dan meningkatkan serta merespons kondisi di luar sehingga memperkecil gap jika lulusan nantinya siap bekerja atau menjadi wirausaha. Ia berharap para mahasiswa terus belajar dari mana pun.

Baca juga:  Kembali, 4 Daerah Ini Dominasi Sumbangan Kasus COVID-19 Baru Hampir 85 Persen

Direktur Poltekpar Bali Drs. IB Putu Puja, M.Kes., mengatakan, Poltekpar Bali selalu berinovasi dalam meningkatkan pelayanan pendidikan. Meskipun, dalam kondisi pandemi dan sektor pariwisata paling terpukul sehingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

Dikatakannya kondisi ini berdampak pada penyerapan lulusan Poltekpar Bali. Sebelum pandemi, 80 persen lulusan langsung terserap industri namun di masa pandemi, terserap hanya 40 – 50 persen.

Maka dari itu, ke depan ia menyiapkan para lulusan tidak hanya bekerja pada industri tapi juga menciptakan lapangan kerja. Upaya ini pun telah dirundingkan bersama dalam program yang disusun bersama Kementerian.

Baca juga:  Diminta Fokus Ikuti Proses Hukum, Perbekel Desa Gadungan Dinonaktifkan

Ia berharap mahasiswa sekarang lebih banyak bekerja ke luar negeri mengingat border saat ini sudah dibuka. Tantangan utama dari penyerapan lulusan adalah kurangnya minat lulusan bekerja ke luar negeri, lebih cenderung bekerja di daerah masing-masing. “Ke depan komitmen kami membangun kampus ini dengan integritas tinggi dan inovasi-inovasi dengan integritas tinggi,” ujarnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN