Gubernur Bali, Wayan Koster meninjau progres pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani pada Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8 di Kabupaten Buleleng pada, Minggu (13/2). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster meninjau progres pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani pada Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8 di Kabupaten Buleleng pada, Minggu (13/2). Dalam kunjungan kerjanya, orang nomor satu di Pemprov Bali ini didampingi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Kepala Dinas PUPR/Perkim Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha dan Kepala Diskominfo Bali, Gede Pramana.

Pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani pada Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8 di Kabupaten Buleleng merupakan salah satu program prioritas di era kepemimpinan Gubernur Koster dalam bidang pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Dalam laporannya, Pejabat Pembuat Komitmen 3.3 Provinsi Bali, I Made Gede Widhiyasa dihadapan Gubernur Bali jebolan ITB tersebut menyampaikan progres Pembangunan Jalan Baru Batas Kota (Shortcut, red) Singaraja – Mengwitani Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8, dimana realisasi Penanganan Jalan sudah mencapai 31,95 persen; Realisasi Penanganan Jembatan sudah mencapai 12,35 persen; dan Realisasi Gabungan sudah mencapai 24,41 persen. “Sehingga target penyelesaian pekerjaan pada Titik 7A akan selesai tanggal 29 Juni 2022, pada Titik 7B akan selesai tanggal 25 Juli 2022, pada Titik 7C akan selesai tanggal 30 Agustus 2022, dan pada Titik 8 akan selesai tanggal 5 Oktober 2022,” jelas Gede Widhiyasa.

Baca juga:  Masih Marak, Penambangan Batu dan Pasir Pantai Ilegal

Sedangkan pembangunan patung Ki Barak Panji Sakti di Rest Area terbuat dari bahan resin dan desainnya sudah dikoordinasikan dengan Puri Buleleng. “Jadi pengerjaan shortcut yang dikerjakan sampai akhir proyek telah memberdayakan tenaga kerja lokal yang berasal dari Desa Wanagiri, Desa Gitgit, dan Desa Pegayaman,” tambah Gede Widhiyasa.

Gubernur Koster menyampaikan ucapan terimakasih, karena di dalam pembangunan Shortcut Singaraja – Mengwitani Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8 sudah memberdayakan tenaga lokal yang berasal dari Desa Pegayaman, Desa Wanagiri, dan Desa Gitgit. Jadi pelaksanaan pembangunan Shortcut yang dimulai dari Titik 3, 4, 5, dan Titik 6 sudah selesai. Sekarang sedang dibangun Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 yang akan selesai tahun ini (Tahun 2022, red). Selanjutnya Titik 9 dan Titik 10 akan selesai pada Tahun 2023. Kemudian pada Titik 11 dan Titik 12 pada Tahun 2024.

Baca juga:  Uji Coba Perdana Transaksi Tol Non-Tunai Nirsentuh Dilakukan di Tol Bali Mandara

“Mudah-mudahan selesai tepat waktu, sehingga masyarakat Buleleng nanti kalau ke Denpasar waktu tempuhnya akan lebih cepat, nyaman dan aman; dimana yang semula mencapai 2 jam 30 menit akan berkurang menjadi 1 jam 15 menit dengan tingkungan yang semula sebanyak 116 tikungan akan berkurang hanya menjadi 41 tikungan, atau secara total ada pengurangan tikungan sebanyak 75 tikungan,” jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Baca juga:  Objektif Mengapresiasi Keberhasilan Bali Era Baru

Ia mengatakan tikungan yang sekarang dibuat akan menjadi lebih landai, lembut dan pengendara tidak akan lagi mengalami pusing/mabuk ketika melakukan perjalanan dari Singaraja ke Denpasar, maupun dari Denpasar ke Singaraja. Masyarakat pengguna jalan juga akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah.

Ini merupakan pekerjaan Shortcut yang luar biasa dan didanai secara kolaborasi oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama Kementrian PUPR. Kita harapkan semua pekerjaan ini berjalan dengan lancar. Saya juga memastikan target pembangunan shortcut ini berjalan sesuai rencana, karena itu Saya meminta kontraktor agar bekerja dengan baik, penuh tanggungjawab, dan berkualitas. “Saya akan terus mengawal program ini sampai tuntas, karena ini bagian dari janji kampanye Saya pada tahun 2018 lalu, dan aspirasi dari masyarakat Buleleng,” tegasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN