Sejumlah pekerja membawa batako untuk pengerjaan 1.000 tangga bahagia. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Proses pembangunan seribu tangga bahagia dari pelataran Pura Bukit Kembar Kenusut menuju Pura Lempuyang Luhur, di Banjar Jumeneng, Desa Bukit, Karangasem masih terus berlangsung. Inisiator 1.000 Tangga Bahagia, I Putu Gede Mahendra Giri, Jumat (14/1), mengatakan untuk merampungkan masih diperlukan sejumlah material sehingga penggalangan dana terus dilakukan.

Dia menjelaskan, untuk penerangan dalam sepekan ini akan ada pengecekan lokasi untuk penerangan jalan dari PLN yang diperjuangkan oleh Wakil Bupati Karangasem, Artha Dipa. Saat ini, pihaknya masih membutuhkan jalan aspal sepanjang 500 meter, railing tangga di 5 titik, lampu penerang jalan dan tangga, pelinggih dan tembok penyengker, termasuk penataan di Pura Pasar Agung, dan Bale pesandekan.

Baca juga:  Anggarkan Miliaran Rupiah, Jalur Pedestrian Alun-Alun Bangli Bakal Ditata Seperti di Jogja

“Untuk dana pembangunan, kita tetap menggalang dana punia untuk ongkos kerja dari donatur serta penjualan kupon bazaar makanan. Kita berharap dan optimis akhir 2022 pembangunan sudah mampu dituntaskan dengan sempurna,” ujarnya.

Terkait masih musim hujan, ia mengungkapkan saat ini pihaknya kembali menghentikan sementara pengerjaan proyek. “Sekarang ini pengerjaan dihentikan sementara karena sering hujan. Kalau dipaksakan takutnya tidak bisa maksimal bekerja,” ucapnya.

Baca juga:  Kebakaran TPA Suwung Belum Berhasil Ditangani, Lahan Kosong Berubah Jadi TPS

Mahendra menambahkan, sampai saat ini telah dibangun 1.003 anak tangga. Kemudian pembangunan 1 bale pesandekan bagi para pemedek dan 123 meter railing. “Saat ini baru ada satu bale pesandekan yang dibangun. Dan minggu depan akan datang satu bale pesandekan lagi donasi dari semeton Gianyar,” katanya.

Untuk material membangunan, jelasnya, pekerja telah mengangkut sebanyak 1.000 batako menuju ke atas, yaitu ke Pura Pasar Agung untuk membangun tangga tambahan. Hanya saja, karena cuaca kurang bersahabat, pengangkutan material pasir dihentikan sementara. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Maestro Asta Kosala Kosali, Nyoman Gelebet Berpulang
BAGIKAN