Petugas kepolisian dan TNI mengamankan akses jalan yang putus di Tegal Besar. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Cuaca buruk kembali menimbulkan kerusakan parah pada fasilitas umum dan rumah warga. Hujan lebat disertai angin kencang pada Minggu malam (9/1) hingga Senin (10/1) dini hari, memutus akses jelan menuju Pantai Tegal Besar. Bahkan, satu Bale Dangin di rumah warga Ni Ketut Tiasih, di Desa Bakas Kecamatan Banjarangkan.

Akses jalan yang putus menuju Pantai Tegal Besar, Desa Negari, membuat deretan vila di pinggir pantai sementara tak lagi memiliki akses keluar masuk. Salah satunya, Vila milik Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Salah satu warga Made Soma, mengatakan akses jalan putus lantaran setelah hujan, permukaan air lebat Tukad Melangit langsung naik, sehingga menggerus akses jalan raya sepanjang sekitar 100 meter.

Baca juga:  Hujan Deras Terus Mengguyur, Pelebaran Jalan Perlu Ekstra Tenaga

“Air sungai meluap. Sekitar pukul 20.00 wita, air sungai menggerus akses jalan hingga putus. Jalan jebol cukup parah, dari utara sampai ke selatan. Jalan ini sudah sempat diperbaiki karena sudah terdampak cuaca buruk. Namun, belum ada satu tahun kembali jebol akibat terjangan air sungai,” katanya.

Selain di Tegal Besar, dampak lainnya satu Bale Dangin roboh di Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan. Itu terjadi setelah terjangan angin kencang dan hujan deras, sekitar pukul 21.00 wita. Seluruh bangunan roboh rata dengan tanah. Pemilih rumah, Ni Ketut Tiasih, mengatakan seluruh penghuni rumah selamat dari bencana tersebut. Pada saat kejadian semuanya berkumpul disisi barat rumah agar tidak kena musibah.

Tiasih cukup kaget dengan kejadian tersebut. Padahal selamat 20 tahun lebih Bale Dangin ini tak apa-apa, meski hujan lebat. Akibat dampak bencana ini, ia mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

Baca juga:  Hari Kedua, Tambahan Kasus COVID-19 Bali di Bawah 200 Orang

Selain itu, di Desa Aan, hujan lebat juga mengakibatkan tembok pembatas rumah warga roboh sepanjang 18 meter. Apesnya, material bangunan juga menimpa bangunan lain termasuk tempat suci. Pemilik rumah Wayan Sukri, mengatakan saat itu air besar tiba-tiba langsung masuk ke rumah. Ia menduga, ini terjadi kemungkinan karena air dari rumah sebelahnya yang posisinya lebih tinggi mengakibatkan tembok amblas dan langsung roboh.

Kepala pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan Tim TRC BPBD Klungkung sudah turun melakukan penanganan bencana sejak Minggu malam. Tim TRC dibantu Tim dari Damkar dalam menangani bencana tanah longsor, pohon tumbang dan bencana lainnya. Ia menyampaikan titik bencana cukup banyak terjadi. Bahkan, pada Minggu malam ada pohon kelapa tumbang, di wilayah Takmung, yang ditabrak oleh pengendara sepeda motor, karena kondisi di sekitar gelap.

Baca juga:  Kebakaran Lahan Masih Terjadi di Kintamani

“Untungnya korban hanya luka ringan dan sudah ditangani. Ada juga di Banjar Siku Kamasan, ada sapi tertimpa pohon beringin, dua mati empat selamat. Pohon pas menimpa kandang dan pagi baru diketahui oleh pemiliknya,” kata Widiada.

Untuk kerugian pemilik ternak, masih dilakukan pendataan oleh petugas di lapangan secara menyeluruh. Mengingat dari kejadian bencana ini cukup banyak korban materiil yang harus ditangani segera. Selanjutnya, kerusakan akan disampaikan kepada Pemprov Bali, untuk mendapat penanganan secepatnya. (Bagiarta/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *