Seorang siswa SD di Bangli menerima suntikan vaksin COVID-19. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemberian vaksin COVID-19 dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Bangli belum mencapai 100 persen. Dari total 22.421 anak yang jadi target sasaran, masih ada ratusan anak yang belum mendapat vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. i Nyoman Arsana didampingi Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) I Nyoman Sudarma Minggu (2/1) mengakui masih ada sejumlah anak yang belum dapat vaksin. Penyebabnya pada waktu jadwal vaksinasi, anak dalam keadaan sakit dan minum obat.

Baca juga:  Soal Membaiknya Wabah COVID-19, WHO Ragukan Klaim Korut

Disebutkan sejak vaksinasi anak dosis pertama dilaksanakan 15 Desember lalu di sekolah-sekolah, hingga 31 Desember jumlah anak yang sudah divaksin sebanyak 22157 orang atau 98,82 persen dari total sasaran 22.421 orang. Jumlah itu berdasarkan data riil laporan puskesmas.

Terhadap anak yang belum mendapat vaksin, Dinas Kesehatan telah merencanakan untuk melakukan sweping mulai Senin (3/1). Bagi anak yang sudah sembuh akan langsung divaksin.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Masih Bertambah, Jumlah Harian Pasien Sembuh Lebih Rendah dari Kasus Baru

Vaksinasi akan dilakukan di puskesmas atau sekolah. “Ada dua kemungkinan. kalau sedikit misalnya yang tercecer dalam satu sekolah kemungkinan vaksinasinya dilaksanakan di puskesmas. Nanti akan dihubungi untuk dapat layanan vaksinasi di puskesmas. Tapi kalau banyak yang belum divaksin nanti puskesmas yang mendatangi sekolahnya,” kata Sudarma.

Ditargetkan vaksinasi anak yang tercecer akan selesai dalam waktu sepekan. “Mudah-mudahan mulai besok anak-anak sudah sehat sehingga vaksinasi bisa dilaksanakan,” kata Sudarma.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Nasional Masih Puluhan

Sementara itu untuk pemberian vaksin dosis kedua akan dilaksanakan berselang 28 hari sejak dosis pertama diberikan. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN