Salah satu siswa SD menerima suntikan vaksin COVID-19. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Cakupan anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Bangli yang sudah divaksinasi COVID-19 baru mencapai 20 persen. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli optimis vaksinasi anak dosis pertama tuntas 100 persen akhir Desember ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. I Nyoman Arsana, Rabu (22/12) mengatakan meski saat ini masa libur sekolah, namun vaksinasi anak tetap jalan. Bahkan orang tua cukup antusias untuk mendampingi anaknya ikut vaksinasi di sekolah.

Disebutkan, cakupan vaksinasi anak sudah mencapai 20 persen. Arsana cukup optimis pemberian vaksin covid-19 dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun akan tuntas akhir Desember ini.

Baca juga:  Badung Genjot Vaksinasi Anak, Dua Hari Capai Ribuan Orang

Sehinga pada Januari 2022 mendatang, bisa dilanjutkan dengan penyuntikan vaksin dosis kedua. “Kami sudah jadwalkan untuk bisa tuntas 100 persen,” jelasnya.

Dalam kegiatan vaksinasi anak yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, Dinas Kesehatan juga melayani vaksinasi bagi warga yang sudah dewasa. Hal itu dilakukan untuk mempercepat program vaksinasi. “Kalau ada orang tua yang kebetulan belum divaksin, kami layani vaksinasi di sana. Biar sekalian,” kata mantan Direktur RSU Bangli itu.

Baca juga:  Bertambah 8 Positif COVID-19, Abuan Masih Sumbang Kasus Terbanyak

Vaksinasi yang dilaksanakan selama ini disebut efektif menurunkan risiko terpapar COVID-19. Hal ini terbukti dari menurunnya angka kasus COVID-19 di Bangli. Kata Arsana, Bangli sempat nihil tambahan kasus baru selama sepekan. Sebelum kemudian kembali mengalami tambahan dua kasus Selasa (21/12). “Penyebab kasus menurun pertama karena vaksinasi sehingga terbentuk kekebalan. Kedua, karena masyarakat disiplin menerapkan prokes (protokol kesehatan) dengan pakai masker dan jaga jarak,” terangnya.

Baca juga:  Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Badung Lampaui Target

Meski kasus menurun, dokter asal Desa Songan itu tetap mengimbau masyarakat agar mewaspadai penularan COVID-19 dengan menerapkan prokes ketat. Apalagi saat ini ada varian baru omicron. Untuk menjaga supaya prokes masyarakat tidak kendor, pihaknya mengaku akan meningkatkan sosialisasi di segala lini. “Apalagi di liburan akhir tahun ini. Prokes harus diketatkan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN