Dr. I Wayan Sugita, M.Si. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penyebaran varian baru COVID-19, Omicron di beberapa negara perlu diwaspadai melalui penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat dan vaksinasi. “Jangan “ampah” menghadapi COVID-19 dengan tidak lagi menerapkan prokes, karena mengganggap virus Corona sudah tidak ada,” ujar akademisi Universitas Hindu Negeri Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Dr. I Wayan Sugita, M.Si., Senin (13/12).

Seniman drama gong yang memerankan Patih Agung ini mengatakan, masyarakat tak boleh abai menerapkan prokes, karena pandemi masih ada. Terlebih muncul varian baru Omicron yang menurut informasi justru jauh lebih membahayakan. “Pokoknya kita tetap waspada dan jangan ampah atau teledor. Disiplin prokes sangat perlu ditingkatkan karena ada kecendrungan masyarakat sudah mulai meremehkan protokol kesehatan, dengan tidak memakai masker.
Termasuk pelaku seni, sekalipun sudah ada angin segar bahwa masyarakat sudah mulai menanggap pregina, hendaknya jangan sampai mengabaikan prokes. Disiplin prokes penting ditingkatkan,” katanya.

Baca juga:  Bedah Lontar untuk Hasilkan Produk Inovatif

Melalui Inmendagri No. 66 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan COVID-19 pada saat Natal dan Tahun Baru, diharapkan laju penyebaran COVID-19 bisa ditekan. “Dengan disiplin menerapkan prokes, di samping cakupan vaksin sudah cukup tinggi, kita berharap kasus COVID-19 makin terkendali, dan kita berharap varian Omicron tidak sampai menyebar di Bali,” ujarnya.

Dikatakan, displin menerapkan prokes lima M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, perlu ditingkatkan agar angka kasus COVID-19 makin melandai. Dengan melandainya kasus, diharapkan aktivitas berkesenian makin menggeliat, sehingga perekonomian makin meningkat. (Subrata/balipost)

Baca juga:  Kelulusan Siswa SMA/SMK Se-Bali Capai 100 Persen, Segini Jumlahnya
BAGIKAN