Komang Anik Sudarnita (kiri) bersama Made Sisca Pratiwi. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pasangan atlet tenis meja Bali Komang Anik Sudarnia dan Made Sisca Pratiwi, harus puas menduduki posisi runner-up, dalam Kejurnas Ganda Putri, di GOR Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor, Jabar 1-4 Desember.

Di final Komang Anik dan Made Sisca harus mengakui ketangguhan lawannya Titin Aidah dan Alda Rahayu (PTM NHI Jabar) Pasngan PTMSI Bali lainnya, Ni Kadek Ikha Kaswarina S dan Ade Karisma (PTMSI Babel), serta Deviyanti Nur Rahman dan Galuh Prasasti (PTMSI Bali), merebut juara III bersama.

Baca juga:  Melaspas dan Masupati Pralingga di Pura Kawitan Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan

Juara bertahan Rina Sintya dan Mira Fitria (PTM Beelya DKI) juatru melorot dan menduduki posisi kelima. Pelatih tenis meja Bali Deddy da Costa, yang dikontak, Minggu (5/12) menuturkan, penampilan Komang Anik dan Made Sisca sejak babak penyisihan hingga semifinal gradikha senantiasa menanjak terus. “Saya sangat menyayangkan, justru di laga pamungkas penampilan Anik dan Sisca mengalami antiklimaks hingga kalah, ” sebut Deddy.

Baca juga:  Siswa SMPN 2 Tembuku Olah Sampah Jadi Produk Kerajinan 

Padahal, kata dia, dari segi teknik permainan mereka tidak kalah meladeni Titin dan Alda. “Gaya permainan Anik dan Sisca justru larut mengikuti ritme dan irama Titin dan Alda. Akhirnya, ganda NIH Jabar mampu mendikte permainan Anik dan Sisca, sampai petenis meja Bali membuat blunder dan kesalahan sendiri,” paparnya.

Dalam turnamen bertajuk ‘Smash on Drugs Women’s Doubles Table Tennis National Championship 2021’, Deddy menyayangkan penampilan di partai puncak, tegang karena ingin juara. “Sebenarnya, tim juara juga tidak punya nama besar, hanya mereka lebih senior, berikut taktik dan strategi yang diperagakan membuat tim Bali kelabakan,” ungkapnya.

Baca juga:  Bali Turunkan 14 Petenis Meja ke Kejurnas Manado

Ia menilai, fator mental bertanding yang perlu dievaluasi. Caranya, petenis meja Bali dituntut meningkatkan jam terbang, dengan mengikuti berbagai event nasional. “Tujuannya, supaya mereka memahami gaya permainan lawan, berikut cara mengantisipasinya,” pesan Deddy. (Daniel Fajry/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *