Atlet kurash Bali meraih perunggu. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali menerjunkan tujuh atlet kurash, dalam Kejurnas sekaligus Babak Kualifikasi (BK) PON, di padepokan pencak silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Namun, Bali hanya meloloskan dua atlet ke PON sekaligus meraih perunggu.

Kedua atlet yang merebut tiket PON adalah Desta Danu Arta (-73 kg) dan I Gusti Ayu Mas Melya Dewi (-57 kg). Sekum Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Bali, Nyoman Sumayasa, menyebutkan, persiapan atlet kurash Bali cukup lama, termasuk melakukan pemusatan latihan sepuluh hari, dipoles pelatih Michael, menjelang keberangkatan menuju BK PON. “Ya…anak-anak sudah berjuang maksimal dan hanya meloloskan dua tiket ke PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut,” jelas Sumayasa, di Denpasar, Jumat (8/9).

Baca juga:  Di Bali, Prabowo Janjikan Rekrut Pejabat Anti Korupsi  

Padahal, kata dia, secara jujur pihaknya menargetkan empat atlet lolos PON, dan ternyata cuma dua atlet. Sumayasa menerangkan, kurash adalah olahraga bela diri asal Uzbekistan, yang mulai resmi dipertandingkan, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia, tahun depan. “Sebelumnya, kurash sekadar ekshibisi pada PON XX/2021 di Papua, dan Bali merebut 1 perak,” ungkapnya.

Ia pun tak menyangka, prestasi atlet kurash provinsi lain maju pesat. Bahkan, beberapa atlet dari cabor bela diri lain, beralih seraya memutuskan untuk menekuni kurash. “Kami akui persaingan cabor kurash di level nasional, sangat ketat,” ucapnya.

Baca juga:  Kapolda Minta Kapolres Jangan Takut Tindak Premanisme

Kendati atlet Bali hanya mampu menyumbang medali perunggu, Sumayasa bertekad menggenjot dua atlet Bali, agar di PON bisa menyabet emas. Caranya, sisa waktu setahun ini, dimaksimalkan untuk latihan mulai fisik dan stamina serta teknik. “Saya kira program dan materi latihan ke depan, perlu pelatih khusus fisik, bertujuan meningkatkan prestasi atlet,” katanya.

Atlet kurash yang berhak tampil di PON, syaratnya peringkat enam besar, ditambah jatah dua tiket tuan rumah, sehingga totalnya delapan atlet yang bertarung di tiap kelasnya. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Antisipasi Meluasnya Sebaran Varian Baru COVID-19, Sejumlah Langkah Dilakukan Denpasar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *