Tim PVMBG melakukan kajian teknis terkait potensi risiko adanya gerakan tanah yang bisa memicu kembali longsoran di Kintamani. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Material longsor yang menimbun rumah di Banjar Cemara Landung, Desa Terunyan, Sabtu (16/10) mulai ditangani. Dua unit alat berat dikerahkan ke lokasi, Jumat (22/10).

Sementara itu, tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turun ke beberapa lokasi. Mereka melakukan kajian teknis terkait potensi risiko adanya gerakan tanah yang bisa memicu kembali longsoran.

Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengatakan, masih ada barang-barang milik korban, seperti kendaraan yang tertimbun material longsor. Untuk mempercepat proses penggalian, diturunkan dua alat berat milik Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli ke lokasi.

Baca juga:  Perlu Diwaspadai, Gempa Dangkal Daya Rusaknya Lebih Besar

Agus tidak menyebutkan secara pasti berapa jumlah rumah yang tertimbun longsor di Cemara Landung. Dia hanya mengatakan rumah yang tertimbun longsor itu dihuni 5 kepala keluarga.

Agus juga mengungkapkan tim dari PVMBG saat ini sedang melakukan kajian teknis terkait potensi risiko adanya gerakan tanah yang bisa memicu kembali longsoran. Tim turun ke sejumlah lokasi mulai dari kaki hingga puncak Bukit Abang. “Besok rencana dilanjutkan ke rumah-rumah terdampak gempa,” jelasnya.

Baca juga:  Perbaiki Rumah Warga dan Fasum Terdampak Gempa, Karangasem akan Usul DSP

Dari kajian yang dilakukan itu, tim PVMBG akan mengeluarkan rekomendasi secara komprehensif mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan. “Istilah dalam manajemen bencana, langkah mitigasi sebagai upaya pengurangan risiko bencana,” ujar Agus. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN