Beberapa ibu menyusui mendaftar vaksinasi COVID-19 di gedung Darma Negara Alaya, Denpasar. (BP/Eka)

JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia kembali kedatangan vaksin bantuan dari pemerintah Amerika Serikat melalui COVAX Facility berupa vaksin Pfizer. Jumlah vaksin yang tiba pada tahap ke-84 pada Minggu (3/10) ini mencapai 800.280 dosis vaksin jadi.

Dengan tambahan ini, terdapat sebanyak 276.960.670 dosis vaksin tersedia. Dikemukakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong, dalam rilisnya, upaya memperoleh vaksin demi memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan dengan beragam cara. Baik itu, melalui pembelian langsung maupun kerja sama multilateral/bilateral. Kedatangan vaksin juga menunjukkan stok vaksin aman.

Baca juga:  Pekan Expo Natuna 2017, Pemkab Launching Branding Pariwisata

“Pemerintah mengejar target pada akhir tahun 2021, 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksinasi,” kata Usman.

Meski Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi di dunia, Usman tetap mengingatkan, program vaksinasi tidak boleh dikendorkan. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat.

Menurutnya, seiring upaya percepatan vaksinasi, pemerintah juga mengajak masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. “Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari COVID-19,” katanya.

Baca juga:  Gerakkan Pembiayaan UMKM, Plafon KUR Tanpa Jaminan Naik Rp 100 Juta

Usman menyebut, Indonesia dipuji dunia, karena kecepatan penurunan penularan, juga kecepatan vaksinasi. Namun masih ada sejumlah daerah dan target sasaran yang capaian vaksinasinya rendah. Untuk itu, pihaknya terus mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi.

Di sisi lain, lanjut Usman, pujian dari berbagai pihak menandakan langkah Indonesia sudah tepat, perlu lebih ditingkatkan dan dioptimalkan, dengan dukungan dan peran serta seluruh elemen bangsa.

“Ayo segera divaksinasi, terutama bagi lansia. Jangan lupa bagi seluruh masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca juga:  71 SMA/SMK di Jabar Sudah Bisa KBM Tatap Muka

Sementara itu, dari data Kementerian Kesehatan per 3 Oktober, penerima vaksin ke-1 terus bertambah sebanyak 713.952 orang dengan totalnya melebihi 93 juta orang atau 93.780.446 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi ke-2 juga bertambah 359.486 orang dan totalnya meningkat melebihi 52 juta orang atau angka tepatnya 52.676.052 orang.

Terdapat juga penerima vaksin ke-3 bertambah sebanyak 6.907 orang dan kumulatifnya sebanyak 960.380 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *