Atlet Cricket Bali sedang berlatih. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan enam nomor di PON Papua, yakni sixes super eight dan twenty-twenty putra dan putri. Keenam nomor ini target awal harus mampu tembus sampai ke babak final.

Target ini cukup realistis. Mengingat di PON Jabar 2016 dari empat nomor yang dipertandingkan, Bali menyabet 2 emas dan 2 perak.

Sekum Pengprov PCI Bali Nyoman Kariana Wirawan, di Denpasar, Senin (20/9) mengungkapkan, persiapan anak-anak cukup matang menjelang berangkat ke Bumi Cendrawasih. “Cabor cricket dipertandingkan mendahului sebelum pembukaan,” ujar Manajer Tim PON, yang baru melakukan survai ke Papua.

Baca juga:  Atlet Biliar PON Tak Berlatih Teknik

Kariana menceritakan, tim cricket Bali bertolak pada Selasa (21/9), menuju Jakarta. Usai transit di Ibu Kota, tim cricket melanjutkan penerbangan ke Papua. “Kami dijadwalkan tiba di Papua, Rabu (22/9) dini hari,” jelasnya.

Begitu mendarat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, rombongan memasuki ruangan dan dilakukan tes antigen. “Pascates antigen, tim cricket check in ke hotel,” tuturnya.

Dikemukakan, tim cricket Bali bertarung secara sekala dan niskala. Karena itu, rombongan juga akan melakukan matur piuning, di pura setempat. “Untuk cabor cricket bertanding mulai 25 September – 4 Oktober,” ucapnya.

Baca juga:  Dukung Protokol Kesehatan Polisi Bagikan Ribuan Masker

Setibanya di lapangan, para pemain memasuki ruang ganti yang steril dan sudah disemprot desinfektan. “Jadi kami tetap mentaati prokes,” jelasnya.

Kariana menegaskan, pihaknya ingin menjawab pernyataan Gubernur Wayan Koster, yang meminta agar kontingen Bali membuat kejutan di PON Papua.
Pasalnya, Gubernur Koster akan memberikan bonus kejutan kepada atlet peraih medali.

Oleh karena bersifat kejutan, maka Gubernur Koster tidak membeberkan nilai nominalnya, dan baru disebutkan angkanya pasca pelaksanaan PON.

Baca juga:  Tim Rugby Belum Agendakan Latih Tanding

Di sisi lain, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi meminta supaya cricket yang dipertandingkan mengawali PON, bisa memberikan medali emas lebih dibandingkan saat PON Jabar. Ia mengakui, PON Papua ini digelar saat pandemi COVID-19, dan berbeda dibandingkan PON sebelumnya. “PON sebelumnya, provinsi yang kaya bisa mengirim atletnya berlatih ke luar negeri, tetapi saat ini tidak bisa seenaknya bepergian,” tandasnya. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *