ITDC dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat mengaktifkan Warning Receiver System (WRS) di Kawasan Pariwisata Nusa Dua. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kawasan pariwisata Nusa Dua yang merupakan pesisir, memiliki potensi bencana tsunami serta gempabumi. Untuk itu, peringatan dini terhadap potensi tersebut, perlu disebarluaskan secepat mungkin sebagai langkah mitigasi.

ITDC dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat mengaktifkan Warning Receiver System (WRS) di Kawasan Pariwisata Nusa Dua. WRS, yang merupakan sebuah alat komunikasi penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami ini ditempatkan di Command Centre The Nusa Dua yang berlokasi di dalam kawasan dan beroperasi secara otomatis selama 24 jam, 7 hari per minggu.

Baca juga:  Gempa di Kutsel Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Analis Pusat BMKG Regional III Denpasar Indira mengatakan, penggunaan WRS NewGen ini diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Sehingga, dapat diterima lebih cepat oleh masyarakat yang berada di wilayah potensi gempa bumi dan tsunami. “Pemasangan WRS NewGen di kawasan Nusa Dua ini karena merupakan kawasan wisata pinggir pantai yang memiliki potensi bencana gempa dan tsunami,” katanya.

Pihaknya berharap, pemasangan WRS NewGen ini dapat menjadi bagian terintegrasi dari SOP mitigasi kesiapsiagaan bencana yang telah disusun, khususnya dalam memberikan peringatan dini kepada stakeholder di kawasan apabila terjadi bencana gempa atau potensi tsunami. “Dengan informasi real time, kami dapat  menyebarkan informasi tersebut dengan cepat, utamanya kepada para stakeholder sehingga dapat mengambil langkah-langkah evakuasi dan penanganan bencana lainnya dengan cepat apabila diperlukan,” ujarnya.

Baca juga:  19 Provinsi Diminta Waspadai Banjir Bandang

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, Selasa (7/9) mengatakan, WRS NewGen ini akan memperkuat upaya mitigasi kesiapsiagaan bencana di kawasan. Ini juga melengkapi upaya mitigasi kesiapsiagaan bencana di kawasan yang telah dilakukan oleh ITDC.

Sejak 2020 The Nusa Dua telah memiliki Standard Operating Prosedure (SOP) Mitigasi Kesiapsiagaan Bencana yang terintegrasi dengan seluruh tenant dalam kawasan. Untuk melatih kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami, di kawasan The Nusa Dua juga tersedia sirine peringatan tsunami yang dibunyikan setiap bulan pada tanggal 26 pukul 10.00 WITA. “Kami berharap semua langkah mitigasi yang kami siapkan dapat semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi tenant maupun pengunjung The Nusa Dua,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Hampir Dua Tahun "Overstay" di Bali, Model Tanzania Dideportasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *