Ilustrasi pedagang telur. (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Harga telur ayam belakangan ini mengalami penurunan. Turunnya harga telur ini, dipicu rendahnya permintaan akibat dampak dari pandemi COVID-19 yang masih melanda hingga saat ini.

Peternak ayam asal Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, I Nyoman Sumadi, mengungkapkan, kalau saat ini harga telur per-tray-nya mengalami penurunan di pasar. Harga sebelumnya berada di kisaran Rp 38 ribu per trai, kini turun jadi Rp 32 ribu per-tray.

Baca juga:  Tahura Ngurah Rai Menyusut Puluhan Hektar, Revisi Blok Dikritisi

“Harga telur mengalami penurunan kemungkinan karena minimnya daya beli warga terhadap telur. Apalagi saat sebagian besar hotel di Karangasem dan Bali tutup dikarenakan pandemi COVID-19. Sehingga penjualan telur mengalami penurunan drastis dibandingkan sebelum pandemi melanda,” ucap Sumadi.

Sumadi, mengatakan, turunnya harga telur berbanding terbalik dengan pakan, seperti harga jagung berserta sentrat. Pasalnya, harga pakan kini melonjak alias mahal.

Mahalnya harga pakan, membuat pengeluaran dan penghasilan seimbang. “Harga pakan ternak naik sejak 4 bulan lalu. Harga jagung sebelumnya 4.500 perkilogram menjadi 6.000. Sedangkan sentrat perkilogramnya berada dikisaran angka 7.500 rupiah perkilgoramnya. Saya harap, harga pakan segera normal kembali,” harapnya.

Baca juga:  ITB Pasang Alat Pendeteksi Gempa di Desa Ban

Dia menduga, meningkatnya harga pakan ternak kemungkinan karena ditutupnya impor jagung oleh pemerintah. Sehingga harga jagung lokal mengalami peningkatan karena banyaknya permintaan. (Eka Parananda/baalipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *