Suasana rapat pelaksanaan PKB 2021, Rabu (9/6). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pesta Kesenian Bali ke-43 akan dibuka pada Sabtu (12/6). Pembukaan PKB tahun ini tidak akan dihadiri Presiden Joko Widodo secara langsung melainkan melalui virtual yang ditayangkan di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali.

Pelaksanaan pembukaan akan digelar secara hybrid di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali dan virtual. Pembukaan oleh Presiden dijadwalkan sekitar pukul 11.00-12.30 WITA.

Gelaran selama sebulan, hingga 10 Juli akan melibatkan sekitar 10 ribu seniman dari berbagai komunitas dan sekaa (sanggar) unggulan kabupaten/kota se-Bali serta delegasi luar negeri. “Sebanyak 73 mata acara akan dihadirkan selama penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) dengan melibatkan 10.000 seniman,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Rabu (9/6).

Baca juga:  Sidak Proyek di Nusa Penida, Wabup Kasta Minta Pengerjaan Tak Molor

PKB ke-43 mengambil tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan)”. Maknanya memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang maha sempurna.

Tema ini secara visual direpresentasikan melalui ikon utama pohon Kalpataru. Acara pembukaan diawali penayangan video Peed Aya (pawai) Pratiti Wana Kerthi dan Rekasadana (Pergelaran) Sendratari “Wreksa Kastuba” garapan ISI Denpasar.

“Konsep adiluhung dalam tema PKB akan menjadi pemantik kreativitas berbasis tradisi dan memotivasi generasi Bali masa kini untuk selalu mencintai kebudayaan leluhur, membangun karakter, jati diri dan kesejahteraan,” ucap mantan Rektor ISI Denpasar itu.

Baca juga:  Tercatat Ribuan Pelanggaran Prokes COVID-19 Hingga 4 Oktober, Ratusan Orang Kena Denda

Di tengah situasi pandemi COVID-19, PKB dilaksanakan secara konvensional (luring) dan daring dengan protokol kesehatan yang ketat serta terukur. Agenda PKB, terdiri atas 43 rekasadana (pergelaran), tiga jenis utsawa (parade), 13 wimbakara (lomba), dua kandarupa (pameran), enam kegiatan kriyaloka (lokakarya), dan enam topik widyatula (sarasehan).

Masing-masing perwakilan sembilan kabupaten/kota se-Bali akan unjuk kepiawaian dan kebolehan membawakan aneka pergelaran, antara lain seni klasik gambuh, gambang, wayang wong, gamelan, topeng, dan wayang kulit.

Baca juga:  Investasi di Bali Selatan Perlu Dimoratorium

Guna mencerminkan keberagaman dan kekayaan budaya nusantara dan negara sahabat, ditampilkan pula, antara lain pertunjukan seni virtual dari Papua, tari tradisi Paser dari Kalimantan Timur, dan tari klasik India.

Seluruh program dihadirkan secara konvensional dan daring melalui kanal Youtube Disbud Prov Bali serta tayangan langsung maupun siaran di TVRI Bali, Bali TV, dan KOMPAS TV, serta berbagai media sosial terpilih.

“Hadirin yang menonton langsung ke lokasi acara sangat terbatas jumlahnya, hanya para seniman beserta rombongan kru dan pelaksana teknis,” ujarnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *